Tangerang, Analisasiber.com — Praktik ilegal peredaran obat keras kembali mencuat. Sebuah rumah di Jalan Raya Rajeg–Mauk, tepatnya di Kampung Tanjakan RT 01/RW 01, Desa Tanjakan, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, diduga kuat menjadi lokasi transaksi obat keras jenis Tramadol dan Eximer tanpa izin resmi. (1/7/25)
Meski dari luar tampak seperti rumah warga pada umumnya, namun aktivitas di dalam rumah tersebut mencurigakan. Pantauan awak media di lokasi menunjukkan rumah itu ramai dikunjungi pembeli, terutama kalangan muda, yang diduga membeli obat keras golongan G secara bebas.
Warga sekitar mengaku resah dan menyayangkan lambannya penindakan dari pihak berwenang.
“Sudah lama rumah itu menjual obat keras seperti Tramadol dan Eximer, pembelinya juga banyak anak muda, bahkan anak di bawah umur. Tapi sampai sekarang belum pernah ada teguran dari aparat,” ungkap salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Warga lain juga membenarkan bahwa aktivitas ilegal tersebut telah berlangsung cukup lama, namun belum pernah tersentuh oleh aparat penegak hukum maupun pemerintah desa.
Padahal, menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, penjualan obat keras golongan G tanpa izin dapat dikenakan sanksi pidana. Pasal 196 menyebutkan pelanggar dapat dipidana dengan penjara paling lama 10 tahun dan denda hingga Rp1 miliar.
Obat jenis Tramadol dan Eximer sendiri termasuk dalam golongan obat psikotropika yang hanya boleh dikonsumsi atas resep dokter, karena berisiko menimbulkan ketergantungan dan gangguan kejiwaan bila disalahgunakan.
Masyarakat berharap aparat penegak hukum, khususnya Polsek Rajeg, segera turun tangan dan menindak tegas praktik ilegal ini sebelum semakin banyak generasi muda menjadi korban penyalahgunaan obat.
Redaksi: Abdul Rohim
Diterbitkan oleh: Redaksi Analisasiber.com | PT. Global Suara Siber
Komentar