oleh

Yudi Sayuti, Keperwil Banten Media Analisasiber, Buka Sejarah dan Makna 1 Muharram 1447 H

banner 468x60

Serang,Banten | Media Analisasiber.com- —

Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah, Kepala Perwakilan Wilayah (Keperwil) Banten Media Analisasiber, Yudi Sayuti, menyampaikan tausiyah dan membuka kembali sejarah hijrahnya Nabi Muhammad SAW yang menjadi tonggak berdirinya penanggalan Hijriyah.

banner 336x280

قام رئيس ممثلية بانتن لوسيلة الإعلام “أناليساسيبر”، يودي سايوتي، بإعادة فتح صفحات التاريخ وشرح المعاني العميقة الكامنة وراء هذا اليوم الذي يُعدّ بداية السنة الهجرية الجديدة. وقد أُقيم هذا الحدث عبر الإنترنت من خلال القناة الإعلامية الداخلية، وشاهده العديد من أفراد المجتمع وشخصيات دينية.

Dalam sambutannya, Yudi Sayuti menegaskan bahwa 1 Muharram bukan sekadar perayaan simbolik pergantian tahun, melainkan momen refleksi mendalam bagi umat Islam dalam memahami kembali makna hijrah Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah.

1 Muharram bukan sekadar pergantian angka tahun. Ia menyimpan sejarah agung perjuangan Rasulullah SAW. Mari jadikan momen ini sebagai titik awal hijrah batin kita menuju kehidupan yang lebih bertakwa,” ujar Yudi Sayuti. Kamis,Malam 26 Juni 2025.

Sejarah dan Latar Belakang Hijrah

Yudi menjelaskan bahwa pemilihan tanggal 1 Muharram sebagai awal kalender Islam erat kaitannya dengan peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW. Hijrah bukan sekadar pelarian dari tekanan kaum Quraisy, melainkan langkah strategis dalam membentuk masyarakat Islam pertama yang merdeka dan berkeadilan di Madinah.

Hijrah bukan sekadar berpindah tempat, tetapi mengandung nilai-nilai spiritual: keikhlasan, keberanian, pengorbanan, dan pembaruan diri,” tambahnya.

Penetapan Kalender Hijriyah oleh Umar bin Khattab

Sistem penanggalan Hijriyah ditetapkan pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab RA. Dalam musyawarah bersama para sahabat, disepakati bahwa peristiwa hijrah menjadi titik awal perhitungan tahun Islam, dengan bulan Muharram sebagai pembukanya—sebuah sistem yang membedakan umat Islam dari kalender Romawi dan Persia.

Refleksi dan Hikmah 1 Muharram

Menutup acara, Yudi mengajak seluruh masyarakat Banten untuk menjadikan Tahun Baru Hijriyah sebagai momentum introspeksi diri, meneladani semangat perjuangan Nabi Muhammad SAW, serta memperbaharui niat dalam beribadah dan berinteraksi sosial.

Tahun Baru Hijriyah adalah peluang untuk memperbaiki akhlak, memperkuat ibadah, dan mempererat ukhuwah Islamiyah,” katanya.

Acara yang diselenggarakan secara virtual ini diikuti oleh tokoh agama, jurnalis, pemuda masjid, dan masyarakat umum se-Banten. Kegiatan ditutup dengan doa bersama untuk keberkahan Tahun Baru 1447 Hijriah serta harapan agar Banten dan Indonesia semakin damai, religius, dan sejahtera.


Penulis : Redaksi Banten

Hobi Menulis

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *