Sungai Rotan, Muara Enim, Analisasaiber.com— Pembangunan gedung perpustakaan desa di Desa Sungai Rotan, Kecamatan Sungai Rotan, Kabupaten Muara Enim, menuai sorotan publik. Proyek yang bersumber dari APBD Kabupaten Muara Enim Tahun 2025 dengan nilai kontrak mencapai Rp 299.000.000 dan dikerjakan oleh CV Adiba Karya, diduga kuat tidak sesuai dengan spesifikasi teknis (spek) yang telah ditetapkan.
Pantauan di lapangan menunjukkan adanya indikasi penggunaan material yang tidak berkualitas. Sejumlah bagian bangunan terlihat dikerjakan secara terburu-buru, tanpa memperhatikan standar konstruksi yang seharusnya menjadi pedoman utama. Hal ini menimbulkan kecurigaan masyarakat, bahwa proyek yang menggunakan uang negara tersebut tidak akan memberikan manfaat maksimal dan berpotensi cepat mengalami kerusakan.
“Bangunan ini jelas-jelas dikerjakan asal jadi. Mulai dari pondasi, dinding, Behel terkesan asal-asalan. Kami sangat khawatir gedung ini tidak akan bertahan lama, padahal ini untuk kepentingan masyarakat,” ungkap salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Kamis 18 September 2025
Selain masyarakat, sejumlah aktivis kontrol sosial juga menyoroti lemahnya pengawasan dari pihak terkait. Menurut mereka, proyek pembangunan yang bersumber dari anggaran daerah seharusnya mendapat pengawalan ketat agar sesuai dengan kontrak kerja. Jika dibiarkan, praktik serupa berpotensi merugikan keuangan negara dan merampas hak masyarakat desa untuk mendapatkan fasilitas publik yang layak.
“Proyek senilai ratusan juta rupiah ini jangan main-main. Perpustakaan itu untuk mencerdaskan anak-anak desa, jadi harus dibangun dengan kualitas terbaik. Jangan sampai jadi ajang memperkaya oknum tertentu,” tegas salah seorang pegiat sosial di wilayah Sungai Rotan.
Hingga berita ini dipublikasikan, pihak CV Adiba Karya selaku pelaksana proyek belum Ada Tanggapan, memberikan keterangan resmi terkait dugaan penyimpangan tersebut. Sementara itu, masyarakat mendesak Inspektorat Kabupaten Muara Enim dan dinas Perpustakaan Dan Kearsipan,untuk segera turun melakukan audit dan pemeriksaan di lapangan.
Masyarakat berharap, pembangunan gedung perpustakaan desa ini tidak hanya sebatas formalitas penghabisan anggaran, melainkan benar-benar menghadirkan fasilitas pendidikan yang bermanfaat, berkualitas, dan berdaya tahan lama.Lp Firdaus
Komentar