oleh

Prof. Dr. KH. Sutan Nasomal Dukung Presiden Prabowo Berantas Rekening Kriminal

banner 468x60

Nasional.| Analisasiber.com
Fenomena penggunaan rekening perbankan untuk kegiatan kriminal seperti judi online (judol), narkoba, dan pencucian uang kian mengkhawatirkan. Tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga secara global. Namun di Indonesia, dampaknya sangat nyata: rakyat semakin miskin, sementara uang negara terus mengalir ke luar negeri.

Menanggapi hal tersebut, Prof. Dr. KH. Sutan Nasomal, SH, MH, menyampaikan dukungan penuh kepada Presiden RI, Jenderal (Purn) H. Prabowo Subianto, untuk membentuk Satgas Rekening Kriminal yang bertugas secara khusus menangani pencucian uang dan praktik keuangan ilegal yang melibatkan rekening perbankan.

banner 336x280

“Presiden harus membentuk Satgas Rekening Kriminal dengan kewenangan penuh. Karena saat ini, rekening untuk kegiatan judol dan narkoba jumlahnya mencapai ratusan ribu. Lebih dari Rp1 triliun uang rakyat diperkirakan mengalir ke luar negeri setiap bulan,” ujar Prof. Sutan Nasomal saat dihubungi via telepon oleh redaksi Analisasiber.com.

Menurutnya, lemahnya pengawasan perbankan dan kemudahan pembukaan rekening secara online menjadi celah bagi praktik keuangan ilegal tumbuh subur. Bahkan, ia menyebut adanya indikasi keterlibatan oknum elit di balik jaringan rekening kriminal lintas negara.

“Tak bisa dipungkiri, ada oknum elit bisnis dan perbankan yang bermain. Jika tidak, mustahil transaksi sebesar itu bisa lolos dari radar hukum dan sistem keuangan nasional,” tegasnya.

Prof. Sutan Nasomal juga menyoroti peran intelijen negara yang dinilai belum maksimal dalam mendeteksi dan membongkar jaringan mafia keuangan dan narkoba. Ia menyebut Indonesia seperti “tak berpagar”, karena mafia terus tumbuh dan merusak sendi-sendi negara.

Selain itu, ia menekankan pentingnya kekebalan hukum bagi Satgas Rekening Kriminal agar bisa menyelidiki rekening siapa pun, termasuk milik para jenderal, pejabat tinggi, dan tokoh kaya yang memiliki kekayaan tak wajar.

“Satgas harus bisa membuka dan mengaudit rekening siapapun, tanpa terkecuali. Banyak kekayaan para oknum elit tidak sesuai dengan penghasilan resminya. Ini indikasi kuat adanya pencucian uang yang sistematis,” katanya.

Prof. Sutan juga menyoroti lemahnya pelaporan transaksi mencurigakan oleh pihak perbankan dan mendesak adanya kerja sama internasional untuk membuka data rekening di luar negeri yang diduga digunakan sebagai tempat pencucian uang. Selasa.(5/8/2025).

Menurutnya, Presiden Prabowo harus menjadi pelopor dalam pemberantasan kejahatan keuangan ini.

“Rakyat mengenal Pak Prabowo sebagai Singa Asia yang gagah berani. Sekarang saatnya membuktikan itu dengan membersihkan sistem dari para pelindung koruptor dan mafia pajak yang bebas selama puluhan tahun,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa utang negara yang membengkak tidak lepas dari praktik korupsi dan pencucian uang. Jika tidak ditangani dari akarnya, Indonesia bisa terus dimiskinkan dan dijajah oleh kepentingan sekelompok elit hingga ribuan tahun ke depan.

“Prabowo harus membasmi sistem ‘Wanipiro’ yang membuat oknum kebal hukum. Jangan biarkan staf-staf di sekeliling Presiden menjadi bagian dari masalah,” pungkasnya.

Narasumber: Prof. Dr. KH. Sutan Nasomal, SH, MH
Editor: Yudi Sayuti
Diterbitkan oleh: Media Analisasiber.com | PT Global Suara Siber


 

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *