analisasiber.com, – TAPSEL, SUMUT Pengembangan budaya baca dan peningkatan kecakapan literasi mustahil bisa terlaksana jika tidak dimulai dari lingkungan di Desa.
Pengembangan budaya baca dan peningkatan kecakapan literasi diharapkan menjadi salah satu lembaga pendidikan sepanjang hayat yang bisa diakses masyarakat desa secara mudah, murah dan berkualitas dalam rangka mewujudkan budaya baca dan meningkatnya kecakapan literasi masyarakat.
Melalui kebiasaan membaca baik buku tercetak maupun digital diharapkan menambah pengetahuan dan keterampilan masyarakat yang berujung pada kemampuan meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Perpustakaan tidak lagi dipandang sebagai gudang buku dan tempat baca dan pinjam saja, namun juga sebagai tempat mengolah dan mengasah kreatifitas yang berbasis informasi dan pengetahuan yang didapatkan dari bahan bacaan di perpustakaan.
Contohnya perpustakaan mengadakan kelas-kelas ketrampilan seperti kelas bahasa asing, kelas literasi digital, kelas memasak, kelas kerajinan tangan, kelas penyuluhan kesehatan baik diadakan secara luring maupun daring yang disebut sebagai kegiatan pelibatan masyarakat (community engagement).
Ini menjadi forum penting bagi masyarakat dan pemerintah dalam menyusun prioritas program sistem melalui penguatan Perpustakaan desa.
Oleh karena itu pentingnya dukungan dari para stakeholder atau pengambil kebijakan di tingkat kabupaten/kota dan desa/kelurahan dalam mengembangkan perpustakaan khususnya di desa/kelurahan sebagai pusat belajar dan kegiatan peningkatan kecakapan literasi masyarakat.
Khusus di Kabupaten Tapanuli Selatan mulai dari tahun 2025 ini sudah mulai adanya perhatian pemerintah melalui kolaborasi antar pemangku kepentingan, salah satunya yaitu Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) yang memang merupakan leading sector dalam pengelolaan pemerintah desa.
Didampingi Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat, dan Desa Erwin MS Harahap, M. Yusuf Nasution, “Melalui kebijakan ini, Pemkab Tapsel ingin memastikan perihal prioritas penggunaan dana desa tahun 2025 harus dimanfaatkan secara optimal agar dapat memberikan dampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat desa, dalam penyusunan RAPBDesa tahun anggaran 2025,
Pemerintah Desa harus memperhatikan beberapa program prioritas Pemerinah Daerah yang salah satunya adalah program sistem peningkatan kualitas sumber daya manusia/masyarakat desa melalui penguatan perpustakaan desa.
Adapun surat lengkapnya dapat diunduh dengan klik prioritas pengunaan Dana Desa tahun 2025 di Tapanuli Selatan.
Alur pengusulannya tetap melalui musyawarah desa, di mana Dana Desa dapat digunakan untuk pembangunan gedung perpustakaan desa, penambahan bahan bacaan hingga peningkatan kapasitas tenaga pengelola perpustakaan desa. (Hendri)
Komentar