oleh

PLN Indonesia Power UBP Banten 3 Lontar Perkuat Sinergi dengan Pemerintah Daerah melalui FGD untuk Optimalisasi Program TJSL Berbasis Kebutuhan Masyarakat

banner 468x60

BANTEN,3 Lontar Kabupaten Tangerang,Anlisasiber.com – Sebagai wujud komitmen berkelanjutan terhadap pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, PLN Indonesia Power Unit Bisnis

Pembangkitan (UBP) Banten 3 Lontar menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan unsur pimpinan Kecamatan Kemiri dan jajaran kepala desa di wilayah sekitar operasional perusahaan. Inisiatif strategis ini bertujuan mengintegrasikan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan aspirasi serta kebutuhan nyata masyarakat.

banner 336x280

 

FGD yang berlangsung secara interaktif ini mengedepankan pendekatan partisipatif (participatory approach) dalam perencanaan program TJSL. UBP Lontar berupaya memastikan bahwa setiap program sosial dan lingkungan tidak hanya bersifat top-down, tetapi juga mengakomodasi pendekatan bottom-up. Dengan demikian, relevansi, ketepatan sasaran, dan keberlanjutan program dapat semakin dioptimalkan.

 

Senior Manajer UBP Lontar, Ria Indrawan, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya sosialisasi sekaligus penyelarasan program TJSL dengan para pemangku kepentingan.

“Saya sangat berterima kasih kepada Kecamatan Kemiri dan jajarannya atas dukungan yang terus diberikan kepada kegiatan kami. FGD hari ini kami dedikasikan untuk menjaring aspirasi dan kebutuhan masyarakat, selain berdasarkan kajian social mapping yang telah kami lakukan. Kami berharap, PLTU Lontar sebagai industri energi, dapat memaksimalkan potensi dan kompetensi yang dimiliki untuk menjawab tantangan masyarakat.”

Hendarto, S.STP., M.Si.,turut menyampaikan apresiasi atas perhatian dan kontribusi PLTU Lontar terhadap masyarakat di wilayahnya.

 

> “Kami sangat berterima kasih atas kepedulian PLTU Lontar. Masih banyak program yang bisa kita kolaborasikan—mulai dari pendidikan, kesehatan, lingkungan, pemenuhan infrastruktur publik, hingga pengembangan UMKM. Harapan kami, diskusi hari ini bisa menemukan titik temu dari berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat.”

 

Selama diskusi, para pemangku kepentingan dari tingkat kecamatan hingga desa menyampaikan berbagai potensi, tantangan, dan kebutuhan aktual yang dihadapi masyarakat. Topik yang dibahas mencakup dampak lingkungan dari operasional pembangkit, penanganan kemiskinan ekstrem melalui bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), peningkatan layanan kesehatan (termasuk penanganan stunting), pengembangan UMKM lokal, serta akses informasi terhadap kebijakan UBP Lontar. Aspirasi ini menjadi landasan bagi UBP Lontar dalam merancang, mengevaluasi, dan mengkalibrasi kebijakan serta implementasi program TJSL ke depan.

 

Kegiatan ini juga sejalan dengan arahan Kementerian BUMN serta kebijakan strategis PT PLN (Persero) dalam memperkuat peran TJSL sebagai instrumen pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Sinergi antara perusahaan, pemerintah daerah, dan masyarakat menjadi kunci dalam menciptakan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

 

Melalui inisiatif ini, UBP Lontar menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan masyarakat merupakan bagian integral dari aktivitas operasional perusahaan. UBP Lontar berkomitmen untuk tidak hanya menjalankan fungsi bisnis, tetapi juga berkontribusi aktif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan.

 

Narahubung:

Farid Setiawan

Assistant Manager Umum

PT PLN Indonesia Power UBP Banten 3 Lontar

farid.setiawan@plnindonesiapower.co.id

_____

Editing&Peneebit : Yudi Sayuti

Kaperwil Provinsi Banten.

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed