JAKARTA – analisasiber.com – Kakorsabhara Baharkam Polri, Irjen Pol Drs. M.H. Ritonga, secara resmi membuka acara Sosialisasi Sistem Manajemen Pengamanan (SMP) Objek Vital Nasional (Obvitnas) dan Objek Tertentu (Obter) Tahun Anggaran 2025. Acara berlangsung di Ballroom Royal Palm Hotel, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Rabu, 18 Juni 2025.
Kegiatan tersebut diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan doa bersama, dan rangkaian acara sosialisasi lainnya.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi Polri seperti Dirpamobvit Korsabhara, Dirsamapta, Auditor Utama Tingkat II, Anjak Korsabhara, para Kabag, Kasubdit, serta perwakilan Dirpamobvit Polda se-Indonesia. Selain itu, hadir pula perwakilan kementerian dan BUMN, di antaranya Inspektur Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan, Inspektur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia, Direktur Utama PT Mineral Industri Indonesia (Persero), serta Kepala SKK Migas.
Dalam sambutannya, Irjen Pol M.H. Ritonga menekankan pentingnya implementasi Sistem Manajemen Pengamanan oleh seluruh pengelola Obvitnas dan Obter.
“SMP merupakan kesadaran dalam pengambilan keputusan yang dapat menciptakan rasa aman, tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga bagi lingkungan sosialnya,” ungkapnya.
Ia juga mengingatkan agar permintaan penilaian Obvitnas kepada Polri tidak dilakukan hanya setelah terjadi insiden.
“Jangan menunggu masalah terjadi baru meminta penilaian Obvitnas. Sosialisasi ini bertujuan agar implementasi SMP dapat meminimalisir kerugian materil dan meningkatkan kepercayaan investor,” jelas Ritonga.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa hingga Juni 2025, Ditpamobvit Polri telah melaksanakan bimbingan teknis terhadap 13 Obvitnas dan Obter, dan menargetkan total 70 bimbingan teknis hingga akhir tahun. Sejak 71 tahun berdiri, Polri terus mengembangkan sistem keamanan yang andal untuk pengamanan objek vital nasional.
“Kami berharap seluruh pengelola Obvitnas dan Obter dapat memahami dan menerapkan SMP dengan baik, demi mewujudkan lingkungan usaha yang aman dan terpercaya,” tutupnya.
Sumber : Dedi Supandi
Editor&Penernit : Yudi Sayuti
Komentar