Indonesia Contra Terror (ICT) Menggelar Halal Bihalal Sebagai Bentuk Silaturahmi Dengan Tema Merajut Ukhuwah, Mengupas Fakta – Sikap Tegas Terhadap RUU Perampasan Aset & Ketahanan Pangan Keluarga
Pandeglang, analisasiber.com, – Acara Halal Bihalal Indonesia Contra Terror (ICT) yang berlangsung di Sekretariat ICT, Kampung Bojong canar , kecamatan Cikedal, Pandeglang, Banten, sukses diselenggarakan pada Rabu siang, pukul 13.00–16.00 WIB.
Dengan tema “Merajut Ukhuwah, Mengupas Fakta”, kegiatan ini menjadi momentum penting bagi ICT dalam menyampaikan pernyataan sikap terhadap dinamika kebangsaan, khususnya terkait RUU Perampasan Aset dan program ketahanan pangan nasional, Rabu (09/04/2025).
Acara tersebut dihadiri oleh anggota ICT serta simpatisan dari kalangan aktivis perubahan. Dalam sambutannya, Syailendra Adi Sapta, Ketua Umum ICT, menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta.
“Kehadiran kalian adalah isyarat bahwa langkah ICT tidak sendiri. Ini adalah awal dari gerakan yang lebih besar,” ujarnya.
Dukungan Terbuka untuk RUU Perampasan Aset
ICT dengan tegas mendorong pemerintah dan DPR RI untuk segera mengesahkan RUU Perampasan Aset. Bagi ICT, RUU ini tidak hanya menyangkut penegakan hukum, tetapi juga penegakan moral dan keadilan sosial.
“Negara membutuhkan dukungan rakyat agar RUU ini menjadi kenyataan. Uang hasil korupsi yang diperkirakan mencapai ratusan triliun rupiah, jika dikembalikan kepada negara, bisa membiayai program pangan, pendidikan, hingga kesehatan rakyat,” tegas Syailendra.
Ketahanan Pangan Keluarga: Satu Rumah, Satu Kolam, Satu Kebun
Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial, ICT menyerahkan bantuan bibit ikan air tawar dan kolam terpal kepada tiga orang penerima pertama. Ini menandai dimulainya program nasional ICT bertajuk “Satu Rumah, Satu Kolam, Satu Kebun.”Program ini bertujuan meningkatkan ketahanan pangan keluarga dan mengurangi ketergantungan pada pasar di tengah gejolak ekonomi.
Diskusi Bebas dan Terbuka
Diskusi dua panel yang digelar dalam forum ini berlangsung bebas, kritis, dan produktif, karena tidak dihadiri unsur pemerintahan. Hal ini membuka ruang dialog yang lebih leluasa, di mana peserta menyampaikan berbagai sudut pandang tanpa tekanan, namun tetap dalam koridor cinta tanah air.
ICT akan terus konsisten membangun kesadaran publik, memperkuat ketahanan rakyat, dan mengambil peran aktif dalam menjaga stabilitas nasional. (red/Dedi Supandi)
Komentar