oleh

Fenomena Bendera One Piece: Prof. Sutan Nasomal Ajak Negara Dengarkan Aspirasi Anak Muda

banner 468x60

Mengingat Kilas Balik Sejarah di Era

banner 336x280

Digital-JAKARTA | Analisasiber.com – Menjelang peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, maraknya aksi pengibaran bendera bajak laut ala One Piece menuai perhatian publik. Menanggapi fenomena ini, Prof. Dr. KH. Sutan Nasomal, pakar hukum internasional sekaligus Presiden Partai Oposisi Merdeka Jenderal Kompii, menyampaikan pandangan yang menggugah sekaligus mengajak refleksi nasional.

Dalam pernyataannya pada Selasa (5/8/2025), Prof. Sutan mengutip Ketua Prabowo Mania, Immanuel Ebenezer, yang menyebut bahwa aksi simbolik tersebut adalah bentuk kekecewaan generasi muda terhadap kondisi sosial dan politik saat ini.

“Ini bukan pemberontakan. Ini adalah ekspresi kecewa anak muda terhadap realitas sosial dan politik. Mereka tidak membenci merah putih—mereka hanya belum melihat negara hadir secara nyata dalam hidup mereka,” ujar Immanuel, dikutip oleh Prof. Sutan.

Prof. Sutan mengingatkan bahwa negara seharusnya tidak terburu-buru melabeli ekspresi kreatif kaum muda sebagai tindakan anti-NKRI.

“Simbol bajak laut bukan musuh negara. Yang menjadi musuh itu ketidakadilan, kesenjangan, dan rasa tidak dipercaya. Negara harus sadar: jika anak muda lebih merasa diwakili tokoh fiksi ketimbang tokoh publik, maka kita perlu introspeksi,” tegasnya.

Menurut Prof. Sutan, semangat perlawanan terhadap ketimpangan sosial dalam kisah One Piece justru mencerminkan harapan akan perubahan. Harapan tersebut, lanjutnya, seharusnya tidak dipadamkan melalui tindakan represif.

“Kita ini negara besar, bukan mental pengecut yang takut pada gambar bendera. Kalau mereka memilih simbol lain untuk menyuarakan keresahan, itu artinya ada yang salah dengan cara kita mendekap mereka. Ajak bicara, bukan buru-buru menuduh,” ujarnya lantang.

Menutup pernyataannya, Prof. Sutan menyerukan kepada para pemimpin dan aparat negara untuk bersikap bijak, membuka ruang dialog, dan menjadikan fenomena ini sebagai momen evaluasi nasional.

“Anak muda ingin didengar, bukan dimusuhi. Mereka cinta negeri ini—dengan cara mereka sendiri. Jangan padamkan pesan mereka hanya karena bentuknya tak lazim,” pungkasnya.


Narasumber:
Prof. Dr. KH. Sutan Nasomal, SH., MH.
Pakar Hukum Internasional | Ekonom Nasional
Presiden Partai Oposisi Merdeka Jenderal Kompii
Pengasuh Ponpes Ass Saqwa Plus, Jakarta
Kontak: 0811 8419 260

Editor: Yudi Sayuti
Diterbitkan oleh: Media Analisasiber.com | PT Global Suara Siber


 

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *