Dari Lapangan ke Desa: Polri dan Masyarakat Bersatu di Hari Bhayangkara ke-79
ANALISASIBER. COM. Pangkep, 1 Juli 2025 — Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 di Kabupaten Pangkep berlangsung meriah dan penuh khidmat di Lapangan Tribun Citralamas, Kota Pangkep, Sulawesi Selatan. Mengusung tema “Polri untuk Masyarakat”, kegiatan ini menjadi momentum penting memperkuat sinergi antara Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Upacara dipimpin langsung oleh Kapolres Pangkep, AKBP Muhammad Husni Ramli, selaku inspektur upacara. Hadir dalam kegiatan tersebut jajaran Forkopimda, antara lain Bupati Pangkep DR. H. Muhammad Yusran Lalogau, Ketua DPRD, Dandim 1421/Pangkep, Kajari, dan Ketua Pengadilan Negeri, serta para tokoh masyarakat, pemuda, pelajar, dan pelaku UMKM.
Dalam amanatnya, Kapolres menegaskan bahwa Polri tidak hanya menjalankan tugas penegakan hukum, namun juga hadir sebagai mitra strategis dalam pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat.
“Kami ingin Polri hadir sebagai bagian dari solusi—melindungi, melayani, dan mengayomi masyarakat dengan pendekatan yang humanis dan profesional. Kami percaya, keamanan dan kemajuan desa adalah tanggung jawab bersama,” ujarnya.
Yang menarik dalam peringatan tahun ini adalah pameran produk lokal desa yang digelar di sekitar area upacara. Masyarakat dari berbagai desa memamerkan produk unggulan seperti bandeng cabut duri, bandeng presto, abon ikan, serta keripik asin khas laut Pangkep.
Pameran ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para tamu undangan. Bupati Pangkep tampak antusias mengunjungi stand satu per satu, memberi semangat kepada pelaku usaha kecil, serta mencicipi hasil olahan warga.
“Momentum Bhayangkara ini bukan hanya seremoni, tetapi juga ruang promosi ekonomi rakyat. Potensi Pangkep sangat besar, baik dari laut maupun darat,” kata Nur Asiah, pelaku UMKM yang memamerkan produk bandeng cabut duri.
Dandim 1421/Pangkep juga menyampaikan apresiasi atas sinergitas yang terus dibangun antara TNI, Polri, dan masyarakat.
“Kita kuat karena bersatu, dan kekuatan itu terlihat jelas hari ini,” ujarnya singkat.
Rangkaian kegiatan juga dimeriahkan dengan atraksi budaya, pertunjukan drum band, hingga lomba kebersihan stand desa yang diakhiri dengan pembagian doorprize dan hiburan rakyat. Tarian tradisional Sulawesi turut memeriahkan suasana, menciptakan nuansa kebangsaan yang hangat dan bersatu.
Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 di Pangkep menjadi bukti nyata bahwa Bhayangkara bukan sekadar simbol institusi kepolisian, tetapi juga milik seluruh rakyat Indonesia. Sebuah cerminan semangat kolaboratif dalam menjaga keamanan, membangun kesejahteraan, dan menumbuhkan harapan.
Muh. Ridwan
Komentar