Warga Keluhkan Kondisi Jalan Rusak Parah di Aek Bilah Tapsel: “Bupati, Gubernur dan DPRD Jangan Buta dan Tuli”

banner 468x60

Tapanuli Selatan, Sumut: analisasiber.com, – Ratusan kepala keluarga yang tersebar di 12 desa di Kecamatan Aek Bilah, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), mengeluhkan kondisi infrastruktur jalan utama yang rusak parah dan tak kunjung mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah maupun provinsi. Kerusakan ini telah berlangsung menahun dan menghambat aktivitas ekonomi serta akses pendidikan warga setempat.

Kondisi Memprihatinkan Lumpuhkan Akses

banner 336x280

Jalan penghubung utama yang vital bagi mobilitas warga, terutama di Desa perbatasan Tapsel, dipenuhi lubang besar, bebatuan, dan berlumpur saat hujan tiba. Kerusakan ini bukan hanya sekadar mengganggu, tetapi telah melumpuhkan akses warga secara total.

Akibatnya, waktu tempuh yang seharusnya singkat menjadi berjam-jam, dan seringkali menyebabkan kendaraan roda dua maupun roda empat terpuruk.

“Kondisi ini membuat kami terisolasi. Kalau hujan turun, jalanan berubah jadi bubur lumpur. Jangankan mobil angkutan, pejalan kaki saja sulit melintas,” ujar salah seorang warga Desa, Siregar.

Warga mengaku kesulitan mengangkut hasil bumi seperti sawit, kopi, dan karet ke pasar kecamatan atau kabupaten. Biaya transportasi melonjak drastis karena ongkos angkut menjadi lebih mahal, dan banyak pembeli enggan masuk ke daerah tersebut.

“Sudah bertahun-tahun kami menderita karena jalan ini. Hasil panen kami busuk di jalan, anak sekolah susah lewat, ambulans pun tak bisa masuk kalau ada warga sakit parah,” ungkap Siregar, salah satu tokoh masyarakat setempat, dengan nada kecewa.

Pemerintah Diminta Buka Mata dan Telinga

Puncak kekesalan warga terekspresikan dalam tuntutan tegas yang ditujukan kepada para pemangku kebijakan. Mereka mendesak Bupati Tapsel, Gubernur Sumatera Utara, dan anggota DPRD, baik tingkat kabupaten maupun provinsi, untuk segera turun tangan dan tidak mengabaikan penderitaan rakyatnya.

“Kami ini bagian dari Sumatera Utara, bagian dari Tapanuli Selatan. Jangan ‘buta’ dan ‘tuli’ terhadap aspirasi kami. Kami bayar pajak, kami taat aturan, tapi hak kami atas infrastruktur dasar diabaikan,” tegas Ali Musa, menyerukan agar pemerintah tidak hanya fokus pada pembangunan di daerah perkotaan saja.

Harapan dan Tuntutan Warga

Melalui berita ini, warga 12 desa 2 Kelurah di Aek Bilah berharap pemerintah segera mengalokasikan anggaran perbaikan jalan secara permanen, bukan sekadar tambal sulam yang hanya bertahan sebentar. Mereka mengancam akan melakukan aksi massa yang lebih besar jika keluhan mereka kembali tidak direspons.

Warga menantikan realisasi janji-janji kampanye para pejabat dan wakil rakyat yang pernah berjanji akan menyejahterakan masyarakat desa, salah satunya melalui pembangunan infrastruktur yang layak (Hendri)

 

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *