“Viral! Danau Cinta dan Bukit Cinta di Tonasa satu Ramai Pengunjung, Tapi Dikeluhkan karena Parkir Mahal dan Jalur Berbahaya”
ANALISASIBER. COM. Pangkep, 4 mei 2025 — Objek wisata alam Danau Cinta dan Bukit Cinta yang terletak di Kelurahan Tonasa, satu Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, tengah menjadi sorotan dan viral di media sosial. Keindahan panorama dan nuansa alam yang ditawarkan membuat tempat ini ramai dikunjungi wisatawan lokal, khususnya saat akhir pekan seperti hari Minggu ini.
Namun di balik pesonanya, sejumlah pengunjung menyampaikan keluhan serius terkait fasilitas dan keamanan. Salah satu yang paling banyak dikeluhkan adalah tarif parkir yang dinilai sangat mahal, yakni sebesar Rp20.000 per unit sepeda motor. Banyak pengunjung merasa bahwa biaya tersebut tidak sebanding dengan pelayanan yang diterima di lokasi.
“Kami senang bisa menikmati pemandangan di sini, tapi biaya parkirnya terlalu tinggi. Tidak ada karcis resmi atau petugas yang jelas juga. Harusnya dikelola lebih baik,” ungkap salah seorang pengunjung yang enggan disebutkan namanya.
Tak hanya soal tarif parkir, kekhawatiran lain muncul dari kondisi akses menuju Bukit Cinta. Jalur pendakian yang digunakan pengunjung untuk mencapai puncak bukit dinilai sangat berbahaya. Tidak tersedia rambu peringatan bahaya, jalur sempit dan licin, serta tidak adanya pembatas atau pagar pengaman, membuat risiko kecelakaan cukup tinggi, terutama saat musim hujan.
“Kalau terpeleset sedikit saja, bisa jatuh ke jurang. Apalagi banyak anak-anak dan remaja yang naik tanpa pengawasan,” ujar seorang pengunjung lainnya.
Warga sekitar berharap agar pemerintah daerah atau instansi terkait segera turun tangan untuk melakukan pembenahan. Penataan ulang terhadap tarif parkir, penambahan rambu-rambu peringatan, dan pembangunan fasilitas penunjang keselamatan sangat dibutuhkan demi kenyamanan dan keamanan para wisatawan.
Sebagai destinasi yang semakin dikenal luas, Danau Cinta dan Bukit Cinta memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi objek wisata unggulan di Kabupaten Pangkep. Namun, tanpa pengelolaan yang profesional dan perhatian serius terhadap aspek keselamatan, potensi tersebut bisa berubah menjadi bumerang.
Masyarakat dan pengunjung kini menanti tindakan nyata dari pihak berwenang demi menjadikan tempat ini tidak hanya indah, tetapi juga aman dan nyaman untuk semua kalangan.
Penulis: ST. AISYAH
Komentar