oleh

Ujian STH Garut: Pengawas Absurd, Mahasiswa Jujur Jadi Korban

banner 468x60

ANALISASIBER.COM. Garut, 21 Maret 2025 – Pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS) di Sekolah Tinggi Hukum (STH) Garut menuai kontroversi sejak hari pertama penyelenggaraannya. Sejumlah mahasiswa mengeluhkan dugaan ketidakadilan dalam sistem ujian, terutama terkait tindakan seorang pengawas yang dianggap tidak adil terhadap peserta ujian.

Mahasiswa menyoroti tidak adanya tata tertib ujian yang jelas, sehingga pengawas memiliki kewenangan penuh untuk menindak peserta tanpa aturan tertulis yang pasti. Akibatnya, peserta yang mengikuti ujian dengan jujur justru menjadi korban, sementara beberapa mahasiswa yang tidak mengikuti ujian justru diduga tetap bisa diluluskan.

banner 336x280

Mahasiswa Jujur Dituduh Mencontek, Langsung Dikeluarkan

Salah satu peserta ujian yang mengalami perlakuan tidak adil mengungkapkan kekecewaannya terhadap tindakan pengawas ujian berinisial Y.

Saya bukan mencontek, itu hanya kertas bekas hafalan saya sebelum masuk ruangan. Tapi alasan saya dihiraukan, dan saya langsung dikeluarkan serta tidak diperbolehkan melanjutkan ujian. Apakah ini adil?” ujarnya.

Mahasiswa lain juga mempertanyakan keabsahan sistem penilaian kampus ini. Jika mahasiswa yang hadir dan mengikuti ujian dengan benar bisa dikeluarkan hanya karena dugaan mencontek yang tidak terbukti, apakah mahasiswa yang tidak hadir justru akan diluluskan begitu saja?

Hak Mahasiswa Dipertanyakan 

Dugaan ketidakadilan ini memicu keresahan di kalangan mahasiswa. Mereka mempertanyakan transparansi dan akuntabilitas sistem ujian di STH Garut. Jika aturan ujian tidak jelas dan pengawas memiliki kewenangan mutlak tanpa dasar yang kuat, maka hak mahasiswa dalam memperoleh pendidikan yang adil bisa terancam.

Beberapa mahasiswa mendesak pihak kampus untuk segera memberikan klarifikasi terkait insiden ini. Mereka meminta agar:

1. Ada kejelasan aturan ujian yang tertulis dan disosialisasikan sebelum ujian berlangsung.

2. Pengawas ujian bertindak profesional dan tidak sewenang-wenang dalam menindak peserta.

3. Ada mekanisme banding bagi mahasiswa yang merasa diperlakukan tidak adil selama ujian.

STH Garut Diminta Bertindak Tegas

Hingga berita ini diterbitkan, pihak STH Garut belum memberikan tanggapan resmi terkait dugaan kejanggalan ini. Mahasiswa berharap ada langkah konkret dari pihak kampus untuk menegakkan keadilan akademik dan memastikan bahwa sistem ujian berjalan dengan transparan serta objektif.

Kasus ini menjadi pengingat bahwa dalam dunia akademik, kejujuran dan keadilan harus menjadi prioritas utama. Jika tidak, maka kepercayaan mahasiswa terhadap institusi pendidikan bisa semakin luntur.

(asham)

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *