MENU Minggu, 22 Des 2024

Tim Gabungan Evakuasi Lansia Disabilitas Korban Banjir di Pangkep

waktu baca 2 menit
Sabtu, 21 Des 2024 07:27 0 26 Redaksi Sulsel

Tim Gabungan Evakuasi Lansia Disabilitas Korban Banjir di Pangkep

PANGKEP, ANALISASIBER.COM, 21 Desember 2024 – Dalam situasi darurat akibat banjir yang melanda Kampung Saile, Kelurahan Bontoa, Kecamatan Minasatene, Kabupaten Pangkep, sebuah kolaborasi yang solid antara berbagai elemen masyarakat telah menyelamatkan seorang lansia penyandang disabilitas, Tore (77). Tore, yang mengalami keterbatasan fisik berupa lumpuh dan kebutaan, menjadi korban selamat akibat bencana alam ini.

Evakuasi dilakukan pada hari Sabtu, 21 Desember 2024, sekitar pukul 11.30 WITA, dan melibatkan sejumlah pihak penting, antara lain Sertu Muhammad Ali dari Babinsa, Sachram SE sebagai Lurah Bontoa, Aipda Muhaemin dari Bhabinkamtibmas, serta warga sekitar. Kerja sama antara TNI, aparat kelurahan, dan warga ini mencerminkan rasa kepedulian dan solidaritas yang tinggi dalam menghadapi bencana.

Proses terjadi dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian, mengingat kondisi Tore yang memerlukan perhatian khusus. Dalam waktu kurang dari 45 menit, tepatnya pukul 12.15 WITA, Tore berhasil dievakuasi ke lokasi yang lebih aman, jauh dari ancaman banjir. Evakuasi ini berlangsung lancar dan aman, menunjukkan efektivitas koordinasi yang terjalin antara tim evakuasi.

Keberhasilan misi evakuasi ini tidak hanya menjadi bukti sinergi antara pihak-pihak terkait, tetapi juga menegaskan pentingnya kepedulian terhadap warga yang berada dalam situasi genting. Komitmen yang ditampilkan oleh Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan aparat kelurahan mendapatkan apresiasi dari masyarakat sekitar yang menyaksikan proses penyelamatan tersebut.

Banjir yang melanda Pangkep menjadi pengingat akan pentingnya kesiapan menghadapi bencana dan dukungan antarwarga. Selain tindakan cepat dari petugas dan aparat, keterlibatan masyarakat dalam membantu satu sama lain menjadi faktor kunci kelancaran kelancaran hal tersebut. Kejadian ini juga menjadi sinyal bahwa kolaborasi serta solidaritas adalah kunci dalam menghadapi tantangan yang dihadapi masyarakat.

Melalui kejadian ini, masyarakat yang diharapkan dapat lebih meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah-langkah antisipatif dalam menghadapi bencana, serta selalu siap untuk saling membantu terutama kepada mereka yang paling rentan, seperti lansia dan penyandang disabilitas.

ST. AISYAH

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    error: Content is protected !!