oleh

Tak Ada yang Tak Mungkin: Kisah Jurnalis Pangkep Merajut Asa di Ibu Kota Lewat GoFood

banner 468x60

Tak Ada yang Tak Mungkin: Kisah Jurnalis Pangkep Merajut Asa di Ibu Kota Lewat GoFood

ANALISASIBER. COM. Jakarta,  – Di tengah getaran dan denyut nadi Jakarta yang tak pernah tidur, sebuah adagium lama kembali menggema kuat: “Tidak ada yang tidak mungkin ketika ada keinginan dan kerja keras.” Ibu Kota seolah-olah menyingkapkan tabir bagi mereka yang sering mengeluh tentang minimnya lapangan pekerjaan, menunjukkan bahwa kemalasanlah musuh sejati, bukan ketiadaan peluang. Kisah seorang jurnalis asal Pangkep, Sulawesi Selatan, adalah bukti nyata dari kebenaran adagium tersebut.Jakarta,21/7/2025

banner 336x280

Sang jurnalis, yang memilih untuk tidak menyebutkan namanya, merasakan betul beratnya roda ekonomi di tanah kelahirannya, Kabupaten Pangkep. Setelah sebelumnya menghabiskan 25 tahun di Jakarta, ia kembali ke Pangkep dan menyaksikan perputaran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sedang terpuruk. Kondisi ini menyebabkan banyak pemuda dan remaja memilih merantau ke luar Pangkep demi mencari nafkah, bahkan tak jarang menjadi tulang punggung keluarga untuk membiayai pendidikan adik atau anak-anak mereka.

Jenuh dengan kondisi dan tantangan profesi jurnalis di kampung halaman yang tak selalu menjanjikan stabilitas, sang jurnalis memutuskan untuk kembali mengadu nasib ke Jakarta. Namun, kali ini ia tidak hanya mengandalkan profesi utamanya. Dengan semangat pantang menyerah, ia ‘nyambi’ menjalankan bisnis online GoFood. Langkah ini bukan tanpa alasan; di balik setiap pengiriman makanan, tersemat impian besar untuk masa depan kedua putra dan putri, khususnya dalam membiayai pendidikan tinggi mereka yang menuntut biaya yang tidak sedikit.

Kisah sang jurnalis membuktikan bahwa di tengah guncangan Jakarta, peluang selalu ada bagi mereka yang mau berusaha. Ia menampik anggapan bahwa mencari pekerjaan adalah hal yang sulit, sebaliknya menyatakan bahwa kemalasanlah satu-satunya penghalang. Kisahnya menjadi cerminan bahwa batas-batas hanyalah ilusi jika tekad dan kerja keras beriringan. Ia tidak ingin menjadi bagian dari mereka yang pasrah pada keadaan, apalagi mengeluh tanpa tindakan nyata.

Melalui perjalanannya, jurnalis asal Pangkep ini menyampaikan pesan mendalam kepada rekan-rekan seprofesi, khususnya para jurnalis. “Jangan biarkan waktu berlalu tanpa ada hasil untuk keluarga,” pesannya dengan lugas. Ia mendorong agar profesi jurnalisme tidak hanya menjadi wadah idealisme semata, namun juga harus mampu menopang kehidupan keluarga secara konkret. Lebih dari itu, ia menyarankan agar profesi jurnalistik dapat dijadikan profesi utama yang juga dilengkapi dengan usaha mandiri. Tujuannya jelas: demi masa depan pendidikan anak-anak, yang merupakan investasi paling berharga.

Kisah jurnalis asal Pangkep ini adalah ode bagi mereka yang memilih untuk berjuang daripada menyerah pada keadaan. Ini adalah pengingat bahwa di setiap kesulitan, selalu ada celah untuk menemukan peluang, asalkan kemauan untuk berubah dan bekerja keras senantiasa ada. Jakarta mungkin keras, Pangkep mungkin sedang terpuruk, tetapi semangat seorang orang tua untuk masa depan anak-anaknya adalah kekuatan tak terbatas, mengukir harapan dari meja berita hingga kotak makanan.

Muh. Ridwan

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed