SERANG, Analisasiber.com — Sejumlah sopir truk pengangkut barang yang rutin beraktivitas di Kawasan Industri Pancatama, Cikande, Kabupaten Serang, Banten, mengeluhkan tingginya tarif parkir yang diberlakukan oleh sekelompok orang yang mengaku sebagai penjaga lahan kawasan tersebut.
Salah satu sopir berinisial FR, warga Serang, mengaku sangat terbebani dengan biaya parkir yang dianggap tidak masuk akal. Ia bahkan harus menyisihkan uang makan hariannya demi membayar tarif tersebut.
“Secara jujur saya sangat terbebani dengan tarif parkir yang mahal dan fantastis di Kawasan Pancatama. Saya cuma sopir, hanya dikasih uang makan. Biaya parkir tidak ditanggung perusahaan, dan mereka juga tidak mau mengganti. Jadi, saya harus ambil dari uang makan saya,” ungkap FR dengan nada kesal saat ditemui Rabu (7/5/2025).
Ketika dikonfirmasi, seorang pemuda yang berada di pos parkir mengaku hanya bertugas sebagai penjaga. Ia menyebut bahwa tarif parkir telah ditentukan oleh pengelola kawasan dan diklaim sudah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum.
“Saya cuma kerja jaga parkiran, Pak. Kalau tarif, itu dari pengelola. Sudah ada karcisnya, dan katanya juga sudah koordinasi dengan Polda, Polres, dan Polsek,” ujarnya.
Namun, ia juga mengungkapkan bahwa empat rekannya yang juga penjaga parkir baru saja diamankan oleh pihak kepolisian.
“Tadi siang empat teman saya ditangkap waktu lagi jaga. Saya nggak tahu yang nangkap dari Polres atau Polda. Padahal katanya sudah ada koordinasi, kok bisa ditangkap ya?” tambahnya.
Hasil penelusuran di lapangan menunjukkan adanya tiga jenis karcis parkir dengan warna berbeda. Karcis warna pink dikenakan tarif Rp10.000 untuk truk biasa, warna kuning Rp15.000, dan warna biru Rp25.000 untuk kendaraan kontainer atau fuso. Karcis-karcis tersebut mencantumkan nama pemilik lahan Kawasan Industri Pancatama sebagai dasar pungutan.
Hingga berita ini diturunkan, tim redaksi Analisasiber.com masih berupaya mengonfirmasi pihak pengelola parkir serta aparat kepolisian terkait legalitas dan mekanisme pungutan parkir tersebut.
—
Laporan Jurnalis : Apsa’at
Editor&Penerbit : Yudi Sayuti
Komentar