ANALISASIBER.COM. Pangkep – Forum Grup Diskusi (FGD) Advokasi dan penanganan konflik sosial berdimensi Agama, Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) tingkat Kabupaten Pangkajene dan kepulauan tahun 2025 digelar di Aula kantor Kemenag Jl. H. M. Arsyad. B No.9 Kelurahan Paddoang Doangan, Pangkajene, Pangkep, pada Rabu 23 Juli 2025.
FGD dipimpin Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag Pangkep Zulkifli Idris mewakili Kepala Kantor H Muhammad Nur Halik, didampingi jajarannya yang diikuti peserta terdiri dari para Kepala KUA 13 Kecamtan se Kabupaten Pangkep masing-masing 1 orang, para Ketua atau perwakilan dari MUI, NU, PD. Muhammadiyah, FKUB, PWI, PD. DDI, IPARI 2 orang, Humas Kemenag 2 orang dan Panitia 2 orang sesuai penjatahan.
Dalam sambutan Kasi Bimas Islam Zulkifli Idris, Kegiatan Advokasi dan Penanganan Konflik Tingkat Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2025 sebagaimana berlangsung saat ini dilaksanakan dan akan terselenggara diseluruh Indonesia berjenjang sesuai dengan jadwal-jadwal dan tahapan yang telah ditentukan.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kapasitas dalam mengidentifikasi, mengadvokasi, serta menangani potensi konflik yang mungkin timbul akibat perbedaan dimensi keagamaan,” ungkapnya.
Zulkifli menekankan pentingnya menjaga kerukunan umat beragama sebagai fondasi utama. Kerukunan adalah modal dasar kita.
“Semoga semua pihak dapat bersinergi dalam mencegah dan menyelesaikan setiap sekan yang berpotensi merusal anan sosial keagamaan kita,” harapannya.
Zulkifli pada pemaparan materi Bina Paham Keagamaan Islam dan Penanganan Konflik disampaikan poin penting adalah seyogyanya kegiatan FGD Advokasi dan Penanganan Konflik bisa dilakukan minimal dua kali setahun sehingga peran serta Kepala KUA, penyuluh Agama serta tokoh agama dapat terjalin dengan baik agar akar masalah melalui deteksi dini di tingkat akar rumput dapat terlaksana dengan baik.
“FGD ini diharapkan menjadi langkah awal yang konkrit bagi Kemenag Pangkep dan seluruh elemen syarakat untuk menciptakan dukungan yang harmonis, toleran, dan saling menghormati di Kabupaten Pangkep,” simpulnya.
Usai pemaparan materi dibuka dialog tanya jawab bertukar pikiran dan pengalaman guna mendapatkan masukan sebagai bahan rekomendasi hasil FGD hari ini sekaligus pengisian kuisioner sesuai sistem panduan pengisian kuesioner yang tersedia dari HP masing-masing peserta.
( St. Aisyah )
Komentar