PANGKEP, ANALISASIBER.COM — Di tengah hiruk pikuk aktivitas Pasar Kampung Baru, Desa Taraweang, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep, muncul fenomena yang menarik perhatian banyak pihak. Sejumlah pengunjung pasar melaporkan keberadaan “pengemis modern” yang memanfaatkan kotak amal sebagai sarana untuk meminta sumbangan. Fenomena ini bukanlah hal yang baru, namun seiring berjalannya waktu, semakin marak dan menjadi langganan bagi para pengunjung pasar.
Menurut keterangan salah satu pedagang sayur yang memilih untuk tidak menyebutkan namanya, individu yang melakukan praktik ini terlihat sehat dan telah beroperasi di pasar tersebut selama bertahun-tahun. Kecolongan dalam pola pengawasan, tampaknya pengelola pasar dan pihak berwenang setempat merasa acuh tak acuh terhadap kehadiran mereka, meskipun para penyumbang merasa berisiko saat mereka berbelanja.Selasa,19/11/2024.
Salah satu pengunjung pasar mengungkapkan kekesalannya ketika ditawari sebuah kotak celengan yang penuh dengan stiker yang disebutkan ajakan untuk membantu. “Saat saya berbelanja, saya tidak ingin merasa tertekan untuk memberikan kontribusi. Saya datang ke pasar untuk berbelanja, bukan untuk berdiskusi soal donasi,” ujarnya. Keberadaan kotak amal yang disodorkan dengan cara tersebut justru menambah kenyamanan bagi konsumen yang ingin berbelanja dengan tenang.
Praktik ini menjadi perhatian sejumlah pedagang pasar yang berharap pemerintah desa dapat memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai cara yang lebih baik untuk memberikan bantuan kepada yang membutuhkan. Mereka menilai bahwa pendekatan seperti ini dapat menimbulkan stigma negatif bagi pengunjuk pasar lain dan bisa berdampak pada penurunan pengunjung.
Edukasi ini diharapkan dapat menciptakan kesadaran akan pentingnya memberikan bantuan secara langsung kepada lembaga atau individu yang resmi, serta menumbuhkan semangat gotong-royong dalam masyarakat tanpa harus merasa stres. Selain itu, penting juga bagi pemerintah setempat untuk melakukan penertiban terhadap praktik-praktik yang dianggap merugikan dan tidak transparan.
Di era modern ini, penyampaian informasi dan edukasi melalui berbagai media dapat membantu mengurangi praktik pengemis berkedok kotak amal yang sebenarnya bertentangan dengan etika di masyarakat. Diharapkan, masyarakat juga dapat lebih bijak dalam memberikan kontribusi dan memilih saluran yang tepat agar bantuan yang diberikan tepat sasaran dan bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Penanganan isu pengemis modern ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat untuk bersama-sama menciptakan lingkungan pasar yang lebih nyaman dan aman bagi semua pengunjung. Mari kita menjadi lebih peka terhadap kondisi sekitar dan berkontribusi dengan cara yang lebih baik.
(Muh.ilham nur)
Tidak ada komentar