MENU Senin, 21 Apr 2025

Menteri Kehutanan RI Resmikan Kawasan Rehabilitasi & Konservasi Orangutan di Nyaru Menteng

waktu baca 2 menit
Sabtu, 22 Mar 2025 06:41 33 Redaksi Banten

Palangka Raya, analisabiber.com – Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Raja Juli Antoni, meresmikan Kawasan Rehabilitasi & Konservasi Orangutan di Nyaru Menteng, Palangka Raya, pada Kamis (20/03/2025). Peresmian ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam menjaga kelestarian hutan dan habitat orangutan sebagai bagian dari keanekaragaman hayati Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Raja Juli Antoni meninjau langsung fasilitas rehabilitasi dan menyampaikan apresiasi atas kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), seperti Yayasan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF).

“Apa yang dilakukan oleh BOSF dan berbagai pihak lainnya sungguh luar biasa. Saya sangat tersentuh melihat dedikasi mereka dalam menjaga kelestarian hutan dan satwa liar, khususnya orangutan,” ujar Raja Juli Antoni dalam sambutannya.

Ia juga menegaskan pentingnya keseimbangan antara pembangunan, pelestarian lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, ketiga elemen ini harus dikelola dengan baik agar tidak ada pihak yang dikorbankan.

Turut hadir dalam acara tersebut, Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, H. Edy Pratowo, yang mengapresiasi peran BOSF sejak tahun 1999 dalam membangun pusat rehabilitasi orangutan. Ia menekankan bahwa kawasan ini bukan hanya tempat rehabilitasi, tetapi juga pusat edukasi konservasi yang berlokasi di Hutan Kota Nyaru Menteng Berkah.

Edy Pratowo juga menyoroti pentingnya menjaga lingkungan di Kalimantan Tengah, terutama menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Ia menyampaikan bahwa karhutla tidak hanya merusak ekosistem, tetapi juga mengancam kehidupan satwa liar, termasuk orangutan yang kehilangan habitatnya.

Sebagai langkah mitigasi karhutla tahun 2025, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah telah mengalokasikan Dana Reboisasi (DR) lebih dari Rp 100 miliar untuk patroli pencegahan serta peningkatan kesadaran masyarakat tentang bahaya kebakaran hutan.

“Kuncinya adalah kolaborasi. Jika semua pihak bersatu, kita dapat memastikan bahwa pembangunan berjalan beriringan dengan konservasi,” ujar Edy Pratowo.

Dengan peresmian kawasan ini, diharapkan proses rehabilitasi dan konservasi orangutan semakin efektif serta menjadi model keberhasilan dalam menjaga keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian alam.

Penulis : IRA
Editor&Penerbit : Yudi S.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    error: Content is protected !!