BITUNG, ANALISASIBER.COM – Perusahan BBM Industri yang resmi seharusnya melakukan pembelian atau penebusan minyak secara resmi sesuai dengan Ijin Niaga Umum (INU) yang dimiliki perusahan tersebut. Selasa 15 Oktober 2024.
Namun berbeda dengan perusahan PT Ordo Pratama Optimal (OPO) yang di nahkodai oleh Ronaldo Budiman, dari hasil investigasi awak media hari Selas l5/10 PT OPO melakukan bongkar muat BBM di PT Deho Canning Company di C5R4+695, Jl. Jasmin Raya, Madidir Ure, Kec. Madidir, Kota Bitung, Sulawesi Utara
Diketahui PT OPO tersebut mendapatkan BBM jenis solar dari gudang penimbunan ilegal mafia BBM Marko dan Andika yang berada di Kelurahan Taas, Kota Manado, kemudian disalurkan ke PT Deho yang ada di Kota Bitung. Diduga penjualan BBM PT OPO tidak sesuai mekanisme yang ada sehingga tidak memiliki faktur pajak dan merugikan Negara.
Informasi yang diterima awak media, bahwa PT OPO bekerja sama dengan salah satu Mafia BBM yang ada di Kota Manado yaitu Andika dan setiap kali melakukan kegiatan tersebut dijaga ketat oleh salah satu oknum TNI AD yang bernama Andre yang bertugas di Kodam, sehingga kegiatan bongkar muat BBM jenis solar yang diduga ilegal tersebut berjalan mulus.
“Kegiatan tersebut dijaga ketat oleh oknum TNI AD yang bernama Andre yang bertugas di Kodam XIII Merdeka sehingga kegiatan bongkar muat BBM berjalan mulus tanpa ada hambatan dari instansi lain”, ujar Sumber.
Ronaldo Budiman pemilik dari PT OPO saat dikonfirmasi lewat WhatsApp, tidak merespon atau menjawab pertanyaan dari awak media.
Diketahui PT OPO ini sering melakukan penjualan BBM hanya bermodalkan Invoice dan tidak disertai dengan PPN sehingga harga BBM yang dijual sangat jauh berbeda dengan harga BBM Industri yang sudah ditetapkan pemerintah.
Penjualan BBM yang dilakukan PT OPO jelas sudah merugikan Negara karena melakukan penjualan mencapai puluhan ribu liter tanpa disertakan dengan pajak, dan hanya bermodalkan Invoice.
Andre oknum anggota Kodam Merdeka saat di Konfirmasi, enggan menjawab pertanyaan awak media dan memilih bungkam. (POLAPA)
Tidak ada komentar