SURABAYA. ANALISASIBER. COM – Nama Kiai Kholil Yasin, sosok yang dikenal sebagai pendakwah dengan gaya santai dan mudah dipahami masyarakat Madura, tiba-tiba menjadi perhatian publik. Tokoh agama muda ini disebut dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) terkait kasus penipuan dan penggelapan mobil di Mapolsek Bubutan, Surabaya.
Kiai Kholil Yasin diduga terkait dengan hilangnya sebuah mobil Mitsubishi Xpander Cross tahun 2021 milik Supri, yang juga dikenal sebagai Jalal. Menurut pengacara Supri, Moh. Ainul Yakin, SH, mobil tersebut awalnya hilang akibat penipuan yang dilakukan oleh dua terduga, M. Hafi Nullah dan Awi Salom. Belakangan diketahui, mobil itu sempat digadaikan dan digunakan oleh Kiai Kholil untuk kegiatan dakwahnya.
“Betul, nama Kiai Kholil Yasin tercatat di BAP terkait laporan kasus penipuan yang dilakukan oleh M. Hafi Nullah dan Awi Salom atas Mitsubishi Xpander Cross warna putih milik klien kami,” ujar Ainul Yakin dalam keterangannya.
Ainul Yakin berharap Kiai Kholil Yasin dapat menunjukkan itikad baik dengan membantu proses penyelidikan. Diharapkan pula, ia dapat mendorong terduga pelaku untuk segera mengembalikan mobil tersebut kepada pemiliknya.
Sementara itu, pihak Polsek Bubutan memastikan kasus ini masih dalam proses penyelidikan intensif. Publik pun berharap aparat penegak hukum dapat menangani kasus ini secara transparan dan profesional, mengingat melibatkan tokoh agama yang cukup dihormati.
Kasus ini menjadi sorotan tajam, terutama di kalangan masyarakat Madura yang selama ini mengidolakan Kiai Kholil Yasin. Reputasinya sebagai pendakwah dengan pendekatan yang humanis kini dipertaruhkan di tengah pusaran kasus hukum yang sedang berjalan.
Padahal topik menariknya td “Adira Finance tidak hadir pada konfrontasi yang diadakan oleh Polsek Bubutan untuk perkara tipu gelap yang dialami oleh supri, kuasa hukum mempertanyakan ketidak hadirannya pihak adira finance yang keterangan dalam BAP tidak konsisten yang menyakan dirinya mengalami kerugian atas unit yang dilakukan oleh tipu gelap oleh hafi dkk tapi mereka tidak mengakui legalitas bahwa supri dan mobil kreditnya ini seakan adanya dugaan permainan uang atau bahasa lapangannya masuk angin pihak adira finace dari pihak luar
Kemudian meminta kuasa hukum pihak supri untuk sabar menunggu hingga Tahun Depan, disisi lain keterangan Adira Finance jelas-jelas mengakui unit Xpander tersebut sebagai obyek yang dibebankan Fidusia sehingga alasan pihak kepolisian mengadakan konfontasi serta meminta penundaan karena ketidakhadiran tanpa adanya alasan yang patut dari adira sebagai upaya memperlambat atau pencobaan penghalang-halangan proses penyelidikan dan penyidikan
Namun polisi bubutan tidak profesional dalam penanganan perkara tipu gelap yang dialami oleh supri hal ini sangat jelas dengan LP yang dilakukan oleh supri dalam 4 bulan terakhir berputar pada proses lidik,
Apakah Kiai Kholil benar-benar terlibat, atau hanya menjadi korban dari permainan pihak lain? Publik masih menunggu kejelasan, sambil berharap kebenaran segera terungkap dan keadilan ditegakkan.
Sementara itu, Kiai Kholil Yasin saat dikonfirmasi melalui whatsapp tidak merespon, ia mengalihkan pada nomor lain.(tgh)
Tidak ada komentar