Banten,Analisasiber.com – Kepala Kantor Perwakilan Wilayah (Kaperwil) Provinsi Banten dari Media Analisa Siber Yudi Sayuti
menanggapi pernyataan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Yandri Susanto, yang menyebut adanya wartawan “abal-abal” atau “bodrex”. Pernyataan tersebut dinilai menyakitkan bagi para jurnalis yang telah bekerja secara profesional.
Keluarga Besar Media Analisa Siber menegaskan komitmennya dalam menciptakan wartawan yang kompeten, berintegritas, dan profesional. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan konsisten mengadakan Diklat Jurnalistik bagi pengurus dan anggota Asosiasi Kewartawanan Pers Indonesia (AKPERSI). Selain itu, AKPERSI juga menyiapkan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) berskala nasional bekerja sama dengan lembaga penguji yang terakreditasi oleh Dewan Pers.
Menurut Kepala Kaperwil Banten, pejabat pemerintah seharusnya lebih bijak dalam memberikan pernyataan terkait profesi wartawan. Jika ada oknum yang tidak menjalankan tugas sesuai Kode Etik Jurnalistik dan Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999, sebaiknya istilah yang digunakan adalah “oknum wartawan”, bukan menyamaratakan seluruh jurnalis sebagai “abal-abal”.
(Sabtu,01/02/2025)
“Seharusnya Pak Menteri tidak menggeneralisasi, tetapi lebih menyoroti individu atau kelompok tertentu yang memang tidak menjalankan tugas jurnalistik dengan baik. Di AKPERSI, kami selalu berusaha meningkatkan kompetensi wartawan melalui pelatihan tanpa ada bantuan pemerintah,” ujar Kepala Kaperwil Banten.
AKPERSI berharap pemerintah dapat mendukung upaya peningkatan kualitas wartawan dengan menyediakan ruang belajar dan kesempatan bagi jurnalis untuk terus berkembang secara profesional.
Penulis Dan Penerbit/Yudi Sayuti
(Redaksi / Kaperwil Provinsi Banten)
Tidak ada komentar