analisasiber.com, – TAPSEL Kepala Dinas PMD Mhd Yusuf Nasution meminta, desa yang telah menerima pencairan dana desa untuk segera menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa. Kepala Desa juga diminta untuk tidak menunda penyaluran BLT dana desa kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Ini sangat penting agar bantuan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang berhak menerimanya.
Kadis PMD Tapsel menekankan, percepatan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa penting dilakukan untuk membantu memenuhi kebutuhan warga yang terdampak secara ekonomi, terutama yang tergolong kurang mampu dan belum tersentuh bantuan sosial lainnya.
“Saya sangat berharap, tolong kepada kepala desa, perangkat desa, yang dana desanya sudah ada, plotting Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa yang sudah disiapkan, segera salurkan. Supaya bisa dimanfaatkan untuk menopang kebutuhan warga desa…,” ujarnya , Rabu (23/O7/2O25).
Terkait hal tersebut, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) terus melakukan upaya percepatan penyaluran, agar dana desa dapat segera dimanfaatkan oleh desa. “Dari total Rp 71 Triliun dana desa tahun 2O25, yang sudah cair masuk ke desa tahap I bulan juni sebanyak Rp 37,38 Triliun yang tersalur ke 75.259 desa Jadi sekitar 46 persen desa di Indonesia sudah menerima pencairan dana desa,” ungkapnya.
Kadis PMD Tapsel mengatakan, Dana desa difokuskan untuk beberapa program prioritas, Kemendes PDTT berupaya mengoptimalkan dana desa untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa dan Padat Karya Tunai Desa (PKTD).
Walaupun diakui dia, di samping itu Penyaluran Dana Desa dilakukan dalam dua tahap, dengan tahap pertama sebesar 40% dan tahap kedua sebesar 60%. Selain itu, pengembangan potensi desa, pemanfaatan teknologi untuk desa digital, pembangunan berbasis padat karya, dan program prioritas lainnya juga menjadi fokus.
Alhamdulillah, berkat kebijakan Presiden, dana yang ada di APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) terkait program dana desa ada Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk mempercepat implementasi desa digital menjadi fokus penting.,” ujarnya.
Menurut Mhd Yusuf, Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa dan Padat Karya Tunai Desa (PKTD) menjadi salah satu program andalan Kemendes PDTT untuk dapat meningkatkan daya beli masyarakat di desa. Meski ia mengakui, dua program tersebut tidak terkena efisiensi anggaran, dan telah disalurkan tahap pertama pada bulan Juni. Realisasi penyaluran dana desa hingga 13 Maret 2025 mencapai Rp 8,75 triliun.
Permintaan ini disampaikan sebagai upaya untuk memastikan bahwa bantuan tersebut dapat tepat sasaran dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat. “Kami berharap desa-desa dapat menyalurkan BLT Dana Desa dengan transparan dan akuntabel, sehingga bantuan ini dapat dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan,” kata Kadis PMD Tapsel. (Hendri)
Komentar