Tanjung Lesung, Banten,Analisasiber.com|
-Pada Rabu, 14 Mei 2025, kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Inovasi Rakyat dalam Konservasi dan Edukasi Ekosistem Laut” digelar di kawasan pesisir Tanjung Lesung, Banten. Program ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara dunia akademik dan militer dalam membangun masyarakat pesisir berbasis potensi lokal.
Dua tokoh sentral dalam program ini adalah Dr. Budi Ilham Maliki, M.M., akademisi dari Universitas Bina Bangsa (UNIBA) Banten, dan Letjen TNI Kunto Arief Wibowo, yang dikenal dengan visi pembangunan teritorial berbasis kesejahteraan rakyat.
Fokus kegiatan ini adalah pengembangan wisata konservasi edukatif berbasis pelestarian lobster, terutama pada fase indukan bertelur. Rumah Lobster Tanjung Lesung dijadikan model inkubator percontohan yang mengintegrasikan pendekatan ekologi, teknologi tepat guna, dan pemberdayaan ekonomi. Rumah lobster ini bukan hanya pusat konservasi, tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi nelayan dan pelaku UMKM sektor kelautan.
Pendekatan ilmiah menjadi fondasi utama pelaksanaan program. Teknologi mikrobiologi kelautan, seperti pemanfaatan mikroba untuk menjaga kualitas ekosistem laut, diperkenalkan secara aplikatif. Teknologi ini terbukti mampu menekan angka kematian benih lobster dan meningkatkan produktivitas budidaya secara berkelanjutan.
Letjen TNI Kunto Arief Wibowo menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun wilayah. Melalui pendekatan Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata), ia mendorong integrasi antara birokrasi, akademisi, dan masyarakat dalam menciptakan ketahanan pangan dan ekonomi lokal.
Penguatan UMKM juga menjadi bagian penting kegiatan ini, dengan pendampingan dalam manajemen usaha, sertifikasi produk, dan akses pasar. Tujuannya, agar pelaku UMKM pesisir mampu bersaing di pasar nasional hingga internasional tanpa meninggalkan ciri khas lokal.
Dr. Budi Ilham Maliki menekankan pentingnya riset terapan dalam setiap bentuk pengabdian masyarakat. “Inovasi harus membumi, berangkat dari kebutuhan nyata masyarakat, dan dirancang untuk berdampak jangka panjang—bukan sekadar program seremonial,” tegasnya.
Sebagai luaran kegiatan, dibentuk inkubator konservasi lobster terintegrasi dengan pemberdayaan UMKM. Inkubator ini akan menjadi pusat pelatihan berkelanjutan, laboratorium lapangan bagi mahasiswa dan peneliti, serta sarana edukasi publik dan wisatawan.
Kegiatan ini menegaskan satu pesan utama: pembangunan yang menyentuh akar rumput hanya bisa tercapai melalui sinergi antarsektor, berbasis ilmiah, dan berpijak pada karakteristik lokal. Kolaborasi Letjen TNI Kunto dan kalangan akademisi seperti Dr. Budi Ilham menjadi model strategis yang layak direplikasi untuk pengembangan masyarakat pesisir di Banten dan wilayah lain di Indonesia.
Sumber ( SAM ).
Editor & Penerbit: Redaksi Banten
Komentar