oleh

Dugaan Kepala Desa Rajeg Tanjakan Bersikap Tidak Beretika Saat Dikonfirmasi Wartawan Terkait Proyek SPAL

banner 468x60

Tangerang, Banten — Analisasiber.com – Dugaan sikap tidak beretika ditunjukkan oleh Kepala Desa Rajeg Tanjakan, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, saat menerima kunjungan tim wartawan yang berniat bersilaturahmi sekaligus melakukan konfirmasi terkait proyek Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) di perbatasan Desa Rajeg Tanjakan dengan Desa Rajeg Mekar.

banner 336x280

Alih-alih memberikan klarifikasi yang jelas mengenai proyek yang sedang berjalan, Kepala Desa Rajeg Tanjakan justru memberikan respons yang dinilai merendahkan profesi wartawan. Saat ditanya mengenai detail proyek, beliau malah bertanya, “Anggaran sudah turun belum?” kepada wartawan—pertanyaan yang dianggap tidak relevan dengan tujuan konfirmasi.

Berdasarkan hasil investigasi di lapangan, proyek SPAL tersebut diduga sepenuhnya dibiayai oleh warga Perumahan di Desa Rajeg Mekar. Warga secara gotong royong berinisiatif mengatasi masalah banjir yang kerap melanda kawasan mereka saat musim hujan. Air yang menggenangi perumahan tersebut diarahkan untuk dibuang ke wilayah Desa Rajeg Tanjakan. Namun, warga mengaku mengalami kendala karena diduga tidak mendapat izin dari Kepala Desa Rajeg Tanjakan.

Sebagai upaya penyelesaian, warga Perumahan Rajeg Mekar dikabarkan telah memberikan uang muka (DP) sebesar Rp200 juta kepada pihak Kepala Desa Rajeg Tanjakan untuk pembuatan saluran air tersebut. Kekecewaan muncul ketika diketahui bahwa tanah bekas galian proyek justru diangkut menggunakan truk dan dijual. Menurut pengakuan Kepala Desa Rajeg Tanjakan kepada awak media, hasil penjualan tersebut digunakan untuk membeli material proyek.

Kepala Desa Rajeg Tanjakan sempat mengklaim bahwa proyek tersebut merupakan hasil swadaya masyarakat desa. Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa seluruh pembiayaan berasal dari dana warga perumahan Desa Rajeg Mekar, dengan DP sebesar Rp200 juta yang telah diserahkan untuk kelancaran proyek.

Warga Rajeg Mekar menyatakan kekecewaannya atas dugaan praktik tersebut, mengingat tujuan awal mereka adalah untuk mengatasi masalah banjir, bukan menghadapi polemik baru yang justru muncul dari pihak yang seharusnya memberikan dukungan penuh terhadap kepentingan bersama.

Sorotan Terhadap Penggunaan Mobil Dinas

Selain polemik proyek SPAL, awak media juga menyoroti perilaku Kepala Desa Rajeg Tanjakan yang diduga tidak bertanggung jawab dalam merawat mobil dinas. Mobil dinas tersebut dilaporkan sengaja ditabrakkan ke pohon kelapa, meskipun jelas merupakan aset milik pemerintah yang seharusnya dijaga dan dirawat dengan baik. Tindakan ini menimbulkan pertanyaan mengenai kesadaran Kepala Desa akan pentingnya menjaga fasilitas negara, terlebih dengan alasan bahwa beliau kini memiliki mobil pribadi.

Rabu,(5/2/2025)

Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi lebih lanjut dari pihak Kepala Desa Rajeg Tanjakan terkait dugaan ini. Tim redaksi masih berupaya mendapatkan penjelasan yang lebih komprehensif demi memberikan informasi yang akurat kepada publik.

(Tim Redaksi)

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *