Serang, 6 Juni 2025.,Analisasiber.com– Sejumlah warga di sekitar Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), khususnya lingkungan sekitar Masjid Raya Al-Bantani, mengungkapkan kekecewaan setelah tidak menerima daging kurban meski telah mengajukan proposal permohonan secara resmi kepada panitia.
Puncak kekecewaan muncul setelah diketahui bahwa hewan kurban yang ada di Masjid Raya Al-Bantani tidak dipotong dan disalurkan langsung di lokasi. Sebaliknya, hewan-hewan tersebut dikirim ke sejumlah titik, termasuk lembaga negara seperti Kejaksaan Tinggi (Kejati), Kepolisian Resor (Polres), dan Pengadilan.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten, Tri Nurtopo, yang hadir saat peninjauan hewan kurban, membenarkan bahwa hewan-hewan tersebut tidak dipotong di masjid.
“Ini tidak dipotong di sini, langsung dikirim ke pondok pesantren, Kejati, Polres, dan Pengadilan,” ujarnya saat ditanya sejumlah warga di halaman masjid pada Kamis pagi (6/6).
Pernyataan tersebut kontras dengan pengumuman dalam khutbah dan penyampaian resmi seusai Salat Idul Adha. Saat itu, panitia menyebutkan bahwa daging kurban akan disalurkan kepada yayasan, lembaga pendidikan, pondok pesantren, dan organisasi masyarakat (ormas). Namun dalam pelaksanaannya, distribusi dinilai tertutup dan lebih memprioritaskan institusi formal, tanpa menyentuh masyarakat sekitar.
“Kami sudah ajukan proposal ke panitia dari jauh-jauh hari. Tapi sekarang malah tidak ada pembagian. Katanya untuk yayasan dan masyarakat, tapi nyatanya ke kantor-kantor negara,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Warga juga mengkritisi kurangnya transparansi dari panitia dalam menyampaikan informasi seputar jumlah hewan kurban, siapa saja penerima manfaat, serta alasan mengapa distribusi tidak melibatkan masyarakat sekitar masjid.
“Masjid ini dibangun dengan uang negara. Seharusnya masyarakat sekitar yang diberi prioritas. Ini justru seperti tidak menganggap kami ada,” ujar warga lainnya dengan nada kecewa.
Hingga berita ini diturunkan, panitia kurban Masjid Raya Al-Bantani belum memberikan keterangan resmi mengenai pola distribusi tersebut. Warga berharap ke depan, pengelolaan kurban di masjid milik publik ini dilakukan secara lebih transparan, adil, dan berpihak kepada masyarakat sekitar yang juga berhak mendapatkan manfaat dari ibadah kurban.
(Tim)
Komentar