MENU Minggu, 13 Apr 2025

DISHUB Banten Sarang Korupsi? Akademisi Peringatkan Skandal SAUM Bisa Meledak Jadi Gerakan Perlawanan Massal!

waktu baca 2 menit
Minggu, 9 Mar 2025 14:53 43 Redaksi Banten

Banten,Analisasiber.com – Proyek Sarana Angkutan Umum Massal (SAUM) di Banten yang telah menelan miliaran rupiah sejak 2018 kini menjadi sorotan tajam. Bus yang seharusnya beroperasi untuk melayani masyarakat justru mangkrak, halte terbengkalai, dan dana publik menguap tanpa kejelasan. Dugaan korupsi dalam proyek ini semakin kuat, memicu kemarahan publik dan desakan penegakan hukum.

(Minggu,09/03/2025).

Akademisi dan pengamat kebijakan publik, Malik Fathoni, SH., M.Si, menilai skandal ini sebagai bentuk pengkhianatan terhadap rakyat. Ia menegaskan bahwa tidak ada alasan logis bagi proyek sebesar ini untuk gagal total, kecuali ada permainan kotor di baliknya.”Ini bukan sekadar kelalaian, tetapi indikasi kuat korupsi sistemik yang harus dibongkar sampai ke akar-akarnya! Jika Kejaksaan Tinggi Banten tidak segera bertindak, rakyat sendiri yang akan menegakkan keadilan di jalanan!” ujar Malik dalam pernyataannya.

Dugaan Tersumbatnya Proses Hukum

Diamnya Kepala Dinas Perhubungan Banten, Tri Nurtopo, semakin memperkuat dugaan adanya upaya menutupi jejak penyalahgunaan anggaran. Sejumlah aktivis telah menyerukan Kejaksaan Tinggi Banten untuk segera turun tangan mengusut kasus ini.

> “Jika tidak ada tindakan dalam 14 hari, rakyat akan kembali dengan aksi yang lebih besar dan lebih keras! Kita tidak akan tinggal diam melihat uang rakyat dirampok oleh pejabat bermental tikus!” tegas Malik.

 

Gelombang Aksi Massa di Depan Kejati Banten

Merespons lambannya penanganan kasus ini, aktivis dan elemen masyarakat sipil berencana menggelar aksi besar pada 11 Maret 2025 di depan kantor Kejaksaan Tinggi Banten. Mereka menuntut transparansi anggaran dan penindakan tegas terhadap pihak yang terlibat.

Gerakan ini disebut bukan sekadar demonstrasi biasa, melainkan bentuk kemarahan rakyat yang sudah muak dengan dugaan pembodohan sistematis.

> “Banten bukan sarang maling anggaran! Jika pemerintah dan aparat hukum tidak bertindak, maka rakyat yang akan memastikan keadilan ditegakkan!” tambah Malik.

 

Menunggu Respons Kejati Banten

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Kejaksaan Tinggi Banten terkait langkah konkret penyelidikan kasus ini. Publik kini menunggu apakah Kejati akan bertindak atau justru membiarkan dugaan korupsi ini terus menggerogoti uang rakyat.

Jika dalam waktu dekat tidak ada tindak lanjut yang jelas, bukan tidak mungkin Banten akan menjadi saksi gelombang perlawanan rakyat yang lebih besar.

(Redaksi: Tim Investigasi)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    error: Content is protected !!