oleh

Direktur Badan Gizi Nasional Tinjau SPPG Labakkang 2 Usai Dugaan Keracunan 74 Siswa

banner 468x60

ANALISASIBER.COM

Pangkep – Direktur Pemantauan dan Pengawasan Badan Gizi Nasional Republik Indonesia, Brigjen TNI (Purn) Rudi Setiawan, S.IP., M.Han, melakukan kunjungan langsung ke dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Labakkang 2, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan, Selasa (16/12/2025).

banner 336x280

Kunjungan tersebut dilakukan menyusul peristiwa 74 siswa yang diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kehadiran Rudi Setiawan bertujuan untuk melakukan pemantauan sekaligus memastikan proses evaluasi dan pembenahan berjalan sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang ditetapkan Badan Gizi Nasional.

Dalam keterangannya di lokasi, Rudi Setiawan menegaskan pentingnya pembenahan menyeluruh terhadap sistem pengolahan makanan di dapur SPPG Labakkang 2. Ia menyebutkan adanya dugaan kontaminasi bakteri yang bersumber dari air, sehingga diperlukan perbaikan segera, terutama pada sistem penyaringan air serta penerapan protokol kebersihan.

“SPPG harus segera berbenah. SOP wajib dijalankan secara ketat. Penggunaan alat pelindung diri (APD) harus dipatuhi, dan tidak boleh ada pihak yang tidak berkepentingan masuk ke ruang produksi,” tegas Rudi Setiawan.

Ia juga menyoroti temuan Dinas Kesehatan terkait adanya aktivitas di area produksi tanpa penggunaan APD. Menurutnya, kondisi tersebut berpotensi menimbulkan risiko terhadap keamanan dan kualitas pangan.

Lebih lanjut, Rudi Setiawan menjelaskan bahwa setelah seluruh catatan perbaikan dari Dinas Kesehatan ditindaklanjuti, pihak SPPG diwajibkan melakukan uji coba pendistribusian makanan kepada sekitar 200 siswa selama dua hari. Uji coba ini bertujuan agar Dinas Kesehatan dapat melakukan pengambilan sampel sebagai dasar evaluasi dan penerbitan sertifikasi kelayakan.

“Apabila seluruh pembenahan telah rampung dan sertifikasi telah diterbitkan, insyaallah SPPG Labakkang 2 dapat kembali beroperasi pada awal Januari 2026, sekitar tanggal 5 Januari,” jelasnya.

Ia berharap seluruh siswa dapat kembali mengikuti kegiatan belajar mengajar dalam kondisi sehat dan aman. “Keselamatan dan kesehatan siswa adalah prioritas utama,” pungkasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, proses evaluasi dan pembenahan di dapur SPPG Labakkang 2 masih terus berlangsung. Pihak terkait juga terus melakukan koordinasi guna memastikan kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.

 

( St. Aisyah )

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *