analisasiber.com, – TAPSEL Desa Aek Pardomuan Kecamatan Angkola Sangkunur Kabupaten Tapanuli Selatan, siap mendukung program Pemerintah Pusat dibidang ketahanan pangan, hal ini disampaikan oleh kepala desa Aek Pardomuan Hotma Tua Ritonga saat Tim Analisasiber berkunjung ke Desanya, Rabu 4 Mei 2025.
Ketika tim awak media melihat langsung ayam petelur, kepala desa aek pardomuan memaparkan bahwa bisnis ayam petelur bisa maraih keuntungan 100 persen dari modal kita.Hotma Tua Ritonga mengakui, bahwa pelaku bisnis ayam petelur sangat riskan karena ayam itu mahluk hidup, tak ubahnya seperti manusia, berpengaruh terhadap perubahan iklim, mengalami sakit, stress dan sebagainya.
“Sebelum ada program ketahanan pangan saya sudah pelaku bisnis ayam petetur, jadi saya sudah tau bagaimana perlakuan kita kepada ayam petelur ini.” kata Pak kades.
Selanjutnya Hotma Tua Ritonga membeberkan, Dengan Rencana Kerja Dan Anggaran Biaya (RKAB) untuk 2.000 ekor ayam petelur dari usia 0 bulan sampai usia 2 tahun diperlukan biaya sebesar Rp. 400. 000.000.
“Rp. 400.000.000 untuk biaya ayam dan pakan selama 2 tahun tidak termasuk biaya kandang, karena kandang kita rencanakan untuk 10 tahun.” beber Hotma Tua.
Lanjut Hotma Tua, 2.000 ekor ayam petelur diperkirakan 75 persen menghasilkan telur setiap harinya, 2.000 X 75 % = 1.500 telur per hari, 1.500 telur dengan harga jual Rp. 1.500 per butir, 1.500 telur X Rp. 1.500 = Rp. 2.250.000 pendapatan setiap harinya. Rp. 2.250.000 kali 30 hari dalam 1 bulan maka penghasilan perbulannya Rp. 67.500.000.
“Rp. 67.500.000 kita kalikan 18 bulan, hasilnya Rp. 1.215.000.000. Usia ayam petelur kita buat 2 tahun, 5 sampai 6 bulan pertama kita buat masa pembesaran ayam, jadi masa aktif produksinya 18 bulan atau satu tahun setengah.” terang Hotma Tua Ritonga.
Hotma Tua juga menambahkan, lebih 100 persen keuntungannya, kita buat aja keuntungannya 100 persen. kurang baik apalagi pemerintah kepada kita? (Fii Siregar)
Komentar