“Bulog Sumut Kedatangan 20 Ribu Ton Beras dari Aceh, Apa Dampaknya?”

banner 468x60

Medan, Sumut – Bulog Sumut baru-baru ini menerima pasokan beras baru sebesar 20 ribu ton dari Aceh. Pasokan beras ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Sumatera Utara dan menjaga stabilitas harga beras di pasar.

 

banner 336x280

Dengan adanya pasokan beras baru ini, Bulog Sumut optimis dapat memenuhi kebutuhan beras masyarakat Sumatera Utara, terutama menjelang hari-hari besar nasional.

 

“Pasokan beras ini sangat penting untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras di Sumatera Utara,” kata Kepala Bulog Sumut.

 

Dampak dari pasokan beras ini diharapkan dapat menekan harga beras di pasar dan membuat harga menjadi lebih stabil. Selain itu, pasokan beras ini juga dapat membantu meningkatkan ketersediaan beras di Sumatera Utara.

 

 

analisasiber.com, – MEDAN Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara (Sumut) baru-baru ini menerima pasokan/ tambahan stok beras baru sebanyak 20.000 ton dari Provinsi Aceh. Pasokan beras ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Sumatera Utara dan menjaga stabilitas harga beras di pasar.

Dengan adanya pasokan beras baru ini, dari Aceh tepatnya wilayah Selatan, karena panen cukup melimpah di daerah tersebut, ”Bulog Sumut optimis dapat memenuhi kebutuhan beras masyarakat Sumatera Utara, terutama menjelang hari-hari besar nasional.

“Pasokan beras sebanyaj 20.000 ton ini sangat penting untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras di Sumatera Utara, ” Saat dihubungi melalui .via WhatsApp Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumut Budi Cahyanto menjelaskan dampak dari Pasokan beras ini.

Hanya saja, ia mengatakan, untuk sementara puluhan ton beras itu masih menunggu keputusan Bulog pusat untuk dialihkan ke kantor wilayah Sumut.

Lebih lanjut, Budi mengatakan, jika sudah dialihkan secara otomatis lebih memperkuat stok beras dalam menstabilkan harga beras di provinsi Kota Medan itu.

“Untuk sementara ini, stok di gudang sekitar 68.300 ton beras, jadi kalau tambahan dari Aceh sudah bisa diambil secara administrasi jadi mencapai 88.300 ton beras,” ucapnya.

Menurut dia, tambahan stok beras dari Aceh tersebut cukup untuk pemenuhan kebutuhan sampai tiga bulan ke depan atau sampai Agustus 2025.

Apalagi, mengingat penyaluran batuan pangan maupun penjualan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) belum ada karena masih melihat kebutuhan pasar masih mencukupi.

“Walaupun begitu, kami tetap melakukan penyerapan gabah kering panen untuk mengejar target pada Juli ini yang mencapai (33.674).

Untuk awal Juli ini, realisasi Bulog Sumut telah menyerap sebanyak 27.950 ton gabah kering panen atau 14.800 setara beras ton atau sudah mendekati target yang ingin dicapai.

Lebih lanjut, ia mengatakan, Bulog Sumut dan jajaran kantor cabang terus melalukan penyerapan di tingkat petani, karena,masih ada yang panen.

Seperti, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Asahan masih ada titik panen di tingkat petani.

Dampak dari pasokan beras ini diharapkan dapat menekan harga beras di pasar dan membuat harga menjadi lebih stabil. Selain itu, pasokan beras ini juga dapat membantu meningkatkan ketersediaan beras di Sumatera Utara. (Hendri)

 

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *