BITUNG, ANALISASIBER.COM – Kota Bitung tengah berada dalam situasi darurat keamanan. Aksi premanisme bersenjata tajam dan panah wayer terjadi hampir setiap hari, meresahkan warga dan menyebabkan korban jiwa terus berjatuhan. Kondisi ini mencerminkan kegagalan aparat kepolisian dalam menjamin rasa aman masyarakat. Senin, (14/04/2024)
Ketua Perkumpulan Wartawan Online Independen Nusantara (PWOIN) Kota Bitung, Reza Lumanu, menyampaikan kritik keras terhadap kinerja Polres Bitung. Ia menilai aparat kepolisian, khususnya Polres Bitung, tidak menunjukkan ketegasan dan keseriusan dalam menanggulangi kekacauan yang terus berlangsung di Kota Bitung.
“Situasi ini sudah sangat genting. Tapi langkah-langkah yang diambil oleh kepolisian sejauh ini tidak memberi dampak signifikan. Premanisme merajalela, dan masyarakat terus menjadi korban,” kata Reza.
Reza secara khusus menyoroti kepemimpinan Kapolres Bitung yang dinilainya tidak efektif dalam mengendalikan situasi. Ia menekankan bahwa latar belakang intelijen yang dimiliki Kapolres seharusnya bisa menjadi keunggulan dalam memetakan dan menyelesaikan konflik beruntun seperti yang terjadi saat ini.
“Dengan latar belakang intel, Kapolres seharusnya bisa mendeteksi potensi gangguan sejak dini dan mengatasi akar masalahnya. Tapi yang terjadi justru sebaliknya, krisis terus membesar dan aparat tampak kehilangan kendali,” tegasnya.
Atas kondisi ini, Reza Lumanu meminta Kapolda Sulawesi Utara untuk turun langsung ke Bitung dan segera mengambil alih penanganan situasi. Ia mendorong agar Polda Sulut menurunkan personel gabungan untuk menstabilkan keamanan dan mengevaluasi total kinerja jajaran Polres Bitung.
“Ini bukan lagi persoalan lokal semata. Ini menyangkut citra kepolisian dan rasa aman bagi warga Bitung. Jika dibiarkan, kekacauan ini bisa menjadi preseden buruk bagi daerah lain,” tambahnya.
Situasi keamanan yang memburuk di Bitung kini menjadi sorotan berbagai kalangan, dan masyarakat menanti tindakan nyata dari pihak kepolisian untuk mengembalikan ketertiban yang meluntur. (POLAPA)
Tidak ada komentar