Tapanuli Tengah, Sumut: analisasiber.com, – Bencana longsor melanda Dusun 1, Desa Mardame, Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, pada Selasa pagi, 25 November 2025. Longsor yang dipicu oleh hujan deras menyebabkan empat warga dari satu keluarga meninggal dunia. Proses evakuasi telah dilakukan oleh tim SAR dan BPBD setempat. Semoga keluarga korban diberikan kekuatan dan ketabahan.
Menurut laporan longsor diperkirakan terjadi pada dini hari setelah hujan deras yang berlangsung sejak 24 November 2025, malam mengguyur wilayah Tapteng. Empat korban yang meninggal dunia merupakan satu keluarga yang tertimbun material longsor, Kepala Desa Mardame, Bapak Master Gultom, bersama anaknya merasa curiga ketika melihat kondisi rumah korban yang tertutup material longsor. Mereka menemukan adanya bekas longsoran tanah di bagian belakang rumah, yang kemudian memicu kecurigaan bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Setelah dilakukan pengecekan lebih lanjut, ditemukan bahwa rumah korban telah tertimbun longsoran tanah dan empat anggota keluarga tersebut menjadi korban jiwa.
Bhabinkamtibmas setempat, Aipda Rindu Hutabarat, segera tiba di lokasi bersama masyarakat untuk melakukan proses evakuasi. Dari hasil evakuasi, ditemukan total empat korban meninggal dunia yang merupakan ibu dan tiga orang anaknya.
Identitas korban adalah:
1. Dewi Hutabarat (33), seorang Ibu Rumah Tangga.
2. Tio Arta Rouli Lumbantobing (7), seorang pelajar SD.
3. Vania Aurora Lumbantobing (4).
4. Ilona Lumbantobing (3).
Suami korban, Bapak Poliman Lumbantobing (37), diketahui sedang tidak berada di tempat karena sedang bekerja sebagai supir angkutan di luar kota.
Setelah berhasil dievakuasi, keempat jenazah korban telah disemayamkan di rumah keluarga di Dusun 1 Desa Mardame, Kecamatan Sitahuis.
Pihak kepolisian dan pemerintah daerah Tapanuli Tengah menghimbau masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana, khususnya di dekat tebing atau aliran air, untuk selalu waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana longsor susulan, mengingat intensitas curah hujan di Tapteng masih tinggi. Pemerintah daerah berkoordinasi untuk memberikan pendampingan dan penanganan lebih lanjut terkait bencana ini. (Hendri)














Komentar