Padangsidimpuan
analisasiber.com– padangsidimpuan Ironisnya, pemeriksaan atas buku besar, ternyata realisasi beban CSR dalam penanganan stunting, memacu kabupaten/kota untuk melakukan inovasi serta melibatkan pihak swasta dalam bentuk memberi bantuan dan corporate social responsibility (CSR),”
“Kegiatan ini adalah bentuk untuk pencegahan dan menekan angka kasus stunting di Kota Padangsidimpuan penanganannya bukan hanya soal memberikan gizi berupa susu bagi kasus stunting, tapi ini dilakukan agar kasus stunting tidak bertumbuh lagi,” kata Sekretaris SIKAP. Hendri Simanungkalit
Dimana prevalensi stunting tahun 2018 sebanyak 39.83% telah turun menjadi 26,1% pada tahun 2023, yang artinya dalam 5 tahun terakhir prevalensi stunting di Kota Padangsidimpuan sudah turun sebanyak 13,73 ℅. Data itu menunjukkan jumlah rata-rata penurunan prevalensi stunting di Kota Padangsidimpuan sebanyak 2,28 ℅ setiap tahunnya.
Untuk intervensi stunting kepada 992 balita dengan pemberian bantuan penambahan gizi berupa susu ditambah, 14 OPD dengan pencegahan kasus stunting yang maksimal ini berati sudah turut menyelamatkan masa depan.
“Generasi baru adalah penerus kita, untuk itu Pemko Padangsidimpuan secara penuh dan dengan bebas dari kasus stunting ini generasi muda kita ke depan bisa berkompetisi dan menjadi generasi emas,” imbuhnya.
Tak hanya itu, stunting bukan hanya dicegah tapi yang perlu dilakukan agar setelah kasus stunting tertangani tidak ada lagi kasus baru lainnya.
“Selain menurunkan angka stunting tentunya harapan kita dengan kegiatan dan sosialisasi seperti ini tidak lagi timbul kasus stunting yang baru,” katanya.
Ia mendorong pemerintah desa agar mendukung program ini melalui alokasi dana desa dan meminta partisipasi masyarakat membawa bayi, balita ke posyandu.
“Kami juga meminta kepada pemerintah desa juga mendukung program ini, dengan memberikan bantuan dari dana alokasi desa yang ada untuk bisa memberikan penguatan kepada ibu hamil yang ada di desa untuk bisa mengunjungi posyandu untuk pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan bayi balita,” tutupnya. (HENDRI)
Tidak ada komentar