Tangerang,Analisasiber.com – Polemik dugaan korupsi pengadaan lahan RSUD Tigaraksa kembali menjadi sorotan publik setelah diangkat dalam debat calon kepala daerah (cakada) Kabupaten Tangerang. Dalam debat yang berlangsung semalam, pasangan calon Maesyal-Intan terlihat irit komentar terkait kasus yang melibatkan proyek strategis daerah ini. Muncul pertanyaan di tengah masyarakat, mengapa Maesyal-Intan memilih untuk menghindari pembahasan lebih mendalam terkait isu tersebut?
Pasangan Calon atau Paslon Bupati dan Wakil Bupati Tangerang nomor urut 2, Moch Maesyal Rasyid-Intan Nurul Hikmah kompak irit berkomentar soal kasus dugaan korupsi pengadaan lahan RSUD Tigaraksa. Ada apa?
Padahal kasus tersebut lugas diulas dalam acara debat ke-2 antar calon kepala daerah (Cakada) Kabupaten Tangerang yang bertempat di Jakarta, tepatnya di kantor salah satu stasiun tv swasta, Minggu (10/11/2024) dan disiarkan secara live.
Sorotan pada Transparansi Anggaran
Isu dugaan korupsi lahan RSUD Tigaraksa mencuat seiring adanya indikasi ketidakberesan dalam proses pengadaan tanah untuk pembangunan rumah sakit tersebut. Kasus ini menjadi topik panas dalam beberapa pekan terakhir, terlebih menjelang Pilkada, di mana transparansi dan akuntabilitas calon kepala daerah tengah diuji di mata publik.
Pada sesi debat, beberapa kandidat lain mengangkat isu tersebut sebagai salah satu bentuk kritik terhadap pengelolaan anggaran daerah. Akan tetapi, Maesyal yang diharapkan memberikan jawaban mendalam hanya memberikan tanggapan singkat, menyebutkan bahwa “proses hukum harus dihormati, dan biarlah penegak hukum yang bekerja.” Pasangannya, Intan, juga memilih untuk tidak menanggapi lebih jauh, hanya menekankan pentingnya pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi jika mereka terpilih.
Tanggapan Publik dan Pengamat Politik
Ketertutupan pasangan Maesyal-Intan menimbulkan berbagai reaksi di kalangan masyarakat dan pengamat politik. Beberapa pihak menganggap sikap tersebut sebagai strategi untuk menghindari keterlibatan lebih jauh dalam isu yang dinilai sensitif. Pengamat politik lokal,menilai bahwa respons minimal dari Maesyal-Intan mungkin merupakan upaya untuk menjaga citra di tengah persaingan yang ketat, terutama dengan isu yang dapat menimbulkan dampak besar pada elektabilitas mereka.
“Masyarakat sekarang lebih kritis terhadap transparansi calon pemimpin. Menghindari topik yang sedang ramai diperbincangkan bisa jadi membawa efek positif maupun negatif pada dukungan calon tersebut,”
Perkembangan Kasus di Tengah Pilkada
Kasus dugaan korupsi pengadaan lahan RSUD Tigaraksa ini tengah dalam penyelidikan lebih lanjut oleh aparat hukum setempat. Berdasarkan informasi terakhir, proses audit atas pengadaan lahan ini masih berlangsung dan hasilnya akan disampaikan ke publik dalam beberapa minggu ke depan. Beberapa kalangan berharap agar setiap calon, termasuk pasangan Maesyal-Intan, terbuka terhadap isu yang menyangkut anggaran daerah dan memberikan komitmen jelas terhadap transparansi penggunaan anggaran
Bagi warga Kabupaten Tangerang, kasus ini dianggap sebagai salah satu indikator penting untuk melihat sikap calon kepala daerah terhadap isu korupsi dan transparansi anggaran. Apakah sikap irit komentar dari Maesyal-Intan akan berdampak pada dukungan publik di hari pemungutan suara? Hanya waktu yang akan menjawab.
Berita ini bisa memberikan wawasan yang lebih dalam mengenai dinamika politik setempat dan menyajikan analisis dari berbagai sudut pandang, sehingga dapat menjawab rasa penasaran pembaca terkait sikap Maesyal-Intan dalam debat.
Tim Redaksi Banten.
Tidak ada komentar