oleh

HIMPASUS Angkat Bicara: Pelantikan Adat Sesuai Prosedur, Setiap Organisasi Punya Aturan Internal, Kegiatan Berjalan Aman dan Sah

-DAERAH-2160 Dilihat
banner 468x60

BITUNG, ANALISASIBER.COM — Menanggapi postingan di media sosial dari orang tua salah satu anggota muda, Himpunan Penjelajah Alam Terbuka Spizaetus (HIMPASUS) memberikan klarifikasi resmi. Ketua Umum HIMPASUS, Amelia Polutu, menegaskan bahwa prosesi pelantikan adat penamatan atribut berjalan sesuai prosedur organisasi, tanpa adanya paksaan, serta seluruh calon anggota mengikuti kegiatan secara sukarela.

Amelia menjelaskan bahwa kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diksar) dilaksanakan pada 26–28 September 2025 di kaki Gunung Dua Sudara, Bitung. Seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar, aman, dan sesuai standar teknis organisasi.

banner 336x280

“Semua calon anggota kembali ke rumah dalam keadaan aman, sehat, dan selamat. Aspek kesehatan selalu kami pastikan, mulai dari ketersediaan makanan hingga pemeriksaan kondisi fisik peserta. Tidak ada peserta yang diabaikan kesehatannya,” tegas Amelia.

Dokumentasi technical meeting dan formulir pendaftaran calon anggota beserta izin orang tua.

Sebelumnya, calon anggota berinisial A telah memenuhi semua tahapan administrasi, mulai dari registrasi resmi, mengikuti technical meeting, hingga melampirkan izin orang tua.

“Prosedur terpenuhi sepenuhnya, dan semua calon anggota masuk organisasi secara sukarela tanpa paksaan. Itu prinsip yang kami junjung tinggi di HIMPASUS,” jelas Amelia.

HIMPASUS juga menekankan bahwa tidak ada aturan tunggal secara nasional terkait diksar organisasi pencinta alam. Tiap organisasi memiliki aturan dan adat internal yang menjadi acuan pelaksanaan.

“Di HIMPASUS, kegiatan kami selalu menekankan edukasi, pembentukan karakter, kebersamaan, serta penghormatan pada alam. Semua berjalan dengan mekanisme internal yang sudah sah,” tambahnya.

Amelia turut memberi konteks bahwa sejak 2015, banyak organisasi pecinta alam di Indonesia mengubah pola diksar ke arah yang lebih edukatif dan humanis. Materi fisik berlebihan mulai ditinggalkan, digantikan dengan keterampilan survival, navigasi, P3K, konservasi alam, hingga manajemen perjalanan.

“Paradigma sudah bergeser, termasuk di HIMPASUS. Kami konsisten menjaga keselamatan, edukasi, dan nilai kebersamaan,” kata Amelia.

Terkait unggahan di media sosial yang mendramatisir keadaan, HIMPASUS menegaskan bahwa informasi tersebut tidak sesuai fakta, Bahkan memakai narasi opini yang menyudutkan.

“Kami memahami kekhawatiran orang tua, namun perlu diluruskan bahwa seluruh kegiatan berjalan lancar, aman, dan sesuai prosedur. Semua anggota muda kembali sehat ke rumah masing-masing. Kami membuka ruang komunikasi dengan pihak keluarga agar tidak terjadi kesalahpahaman,” pungkas Amelia.

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *