oleh

Stop Terpropaganda! Ketua DPP Garda Timur Indonesia Desak Polda Sulut Tutup Tambang Ilegal Ratatotok

-HUKRIM-85 Dilihat
banner 468x60

MITRA, ANALISASIBER.COM – Aktivitas tambang ilegal yang terus beroprasi di kawasan Ratatotok Minahasa Tenggara menjadi soroton serius usai terjadinya peristiwa penembakan dalam bentrok antara petugas kepolisian dan para pekerja di area pertambangan ilegal Ratatotok. Minahasa Tenggara. Rabu,(13/03/2025)

Dalam insiden bentrok yang terjadi 3 masyarakat sipil menjadi korban, satu orang tawas ditempat dan 2 diantaranya mengalami luka cederah serius.

banner 336x280

Namun awal pemicu dalam perkara konflik, belum tergambarkan secara luas dihadapan publik, sehingga Aparat Kepolisian Polda Sulut menjadi kambing hitam akibat melakukan penembakan dan memakan korban.

Kepolisian Polda Sulut dalam keterangan pers yang digelar pada (12/03/2025) usai insiden, menerangkan bahwa kehadiran Personil Satuan Brimob Polda Sulut dilengkapi dengan Sprin penugasan yang memang di utus oleh Polda Sulut, artinya jelas ada permintaan dari salah satu pengusaha di area Pertambangan.

“Personil Brimob yang berada di lokasi tambang memang dalam tugas dan dilengkapi dengan spri, namum polda sulut tidak mengatahui lokasi yang di jaga adalah tambang ilegal, usai peristiwa saat di kroscek baru mengatahui bahwa itu tambang ilegal,” Jelas Wakapolda Sulut.

Disisilain berdasarkan informasi yang muncul ke publik bahwa lokasi Tambang Ratatotok kerap terjadi aksi-aksi pencurian Karbon yang dilakukan oleh klompok-klompok premanisme saat pengelolaan material tambang.

Fikri Alkatiri Ketua DPP LSM Garda Timur Indonesia saat di mintai tanggapan terkait insiden yang terjadi menuturkan bahwa jangan terprofokasi oleh satu sisi saja. Jelas jika keterangan Polda Sulut tidak mengatahui itu adalah tambang ilegal adalah pernyataan ambigu, namun masyarakat wajib berfokus pada kehadiran fungsi aparat yang di tugaskan dan apa penyebab konflik itu terjadi.

“Saya menilai jika Polda Sulut tidak mengatahui itu tambang ilegal terkesan ambigu, namun kita perlu melihat dan fokus pada duduk permasalahan apa penyebab konflik yang terjadi, sehingga tidak menyudutkan satu pihak saja dan kehadiran Personil Kepolisian adalah pengamanan, artinya bisa jadi ada pemicu dalam konflik yang terjadi,” Tegas Fikri dalam pernyataannya.

Fikri menilai adanya upaya Aktor yang mendesain terjadinya konflik dilapangan sehingga Aparat Kepolisian Polda Sulut terdesak sehingga melakukan upayah pembelaan dan pengamanan sesuai kehadiran mereka di tugaskan.

“Saya merasa adanya aktor yang membuat pemicu konflik dilapangan dan tentunya Aparat Kepolisian yang melakukan pengamanan mendapatkan tekanan sehingga melakukan penembakan, Namun yang herannya pasti ada tembakan-tembakan pringatan yang dilayangkan, apa faktor yang mendorong para masyarakat penambang tetap melakukan upayah maju dan melawan dalam edaran vidio konflik yang terjadi,” Tambahnya

Sembari menekan Pihak Polda Sulut harus melakukan penyelidikan mendalam atas insiden yang terjadi dan melakukan penindakan tegas terhadap aktor dibalik pemicunya konflik, serta melakukan Proses Hukum bagi Anggota Kepolisian yang melakukan penembakan jika itu Melanggar Prosedural Tugas maupun mengambil tindakan Penutupan Tambang Ilegal Ratatotok sebelum bertambahnya korban-korban berikutnya. (POLAPA)

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *